Selain itu, pada Sabtu (10/2) pagi akan digelar kegiatan keagamaan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) di Kelenteng Kong Miao TMII.

Dalam bazaar nanti, jelas Claudia, pihaknya bersinergi dengan warga pelaku usaha kecil menengah (UKM) dari Kelurahan Bambu Apus, Lubang Buaya, Ceger, dan daerah sekitarnya.

Para pelaku UKM ini akan menyajikan santapan khas Tionghoa, seperti Kue Keranjang (dodol), Lontong Cap Go Meh, Sago, Mochi, Lumpia Tahu, dan makanan lainnya.

“Saat ini sudah ada 20 pelaku UKM yang akan ikut meramaikan bazaar di Stasiun Tram Mover TMII,” kata Claudia, Selasa (6/2).

Kepala Seksi Humas TMII, Novera Mayang menambahkan, ragam pertunjukan budaya khas Tionghoa dalam Festival Pecinan ini juga bisa menjadi sarana edukasi budaya bagi anak-anak dan pelajar. Khususnya atraksi Barongsai, Liong, Ular Naga, dan Wayang Potehi di Plaza Kori,

Dia memaparkan, beberapa titik lokasi acara yang bisa dinikmati pengunjung Festival Pecinan selama 8 hingga 11 Februari nanti, antara lain pertunjukan Balance Bike di Istana Anak-Anak Indonesia.

Lalu ada pertunjukan Gamelan Corobalen di Tourist Information Center, Air Mancur Tirta Menari dan Dawai Biola serta tabuh Nusantara di Plaza Promenade, Bazaar Kuliner serta pertunjukan Karbitan Band di Stasiun Tram Mover.

“Untuk menghindari antrian, masyarakat bisa membeli tiket secara online di www.tamanmini.com,” tandasnya. (hop)