Diklat

Kastara.id, Tangerang – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) memberikan Diklat Diploma bagi santri lulusan Pondok Pesantren. Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Diklat Kerja Sama Luar Negeri dengan Timor Leste di salah satu sekolah BPSDMP, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang.

“Program diklat yang diberikan kepada santri lulusan pondok pesantren ini merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah kepada para santri terbaik yang mempunyai bakat dan keinginan untuk bekerja di bidang penerbangan,” ujar Kepala BPSDMP Djoko Sasono (5/3).

Lebih lanjut dijabarkan Djoko, diklat yang diberikan kepada santri, yaitu Program Studi Non Diploma Penerbang (ND PNB) yang diikuti oleh empat orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 18 bulan, Pogram Studi Diploma IV Teknik Pesawat Udara (DIV TPU) yang diikuti 24 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 4 tahun, dan Program Studi Diploma III Operasi Bandar Udara (DIII OBU) yang diikuti 24 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 3 tahun.

“Pada program beasiswa ini juga Pemerintah memberi kesempatan kepada santri-santri terbaik lulusan pondok pesantren yang memiliki bakat dan keinginan untuk belajar dan bekerja di bidang penerbangan nantinya,” kata Djoko.

Selain diklat kepada para santri, STPI Curug juga berikan Diklat Pemberdayaan Masyarakat bagi 100 masyarakat sekitar Curug dengan rincian Diklat Basic Security dengan peserta 100 orang, diklat dasar pengelasan dengan peserta 25 orang dan diklat dasar instalasi listrik dengan peserta 25 orang.

“Diklat pemberdayaan masyarakat ini merupakan diklat pendek yang dilaksanakan dalam kurun waktu beberapa minggu, yang setelah mengikuti diklat peserta akan mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki,” ungkap Djoko.

Djoko menjelaskan bahwa program DPM ini merupakan upaya pemerintah dalam memberikan keterampilan kepada warga yang tidak mampu untuk menjadi bekal mereka dalam mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka dapat mempunyai peran aktif dan positif yang dapat diterima dan bermanfaat di masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Djoko juga membuka diklat kerja sama luar negeri yang dilaksanakan oleh STPI Curug dengan Pemerintah Timor Leste.

Dalam laporan pendidikan, Ketua STPI Curug Novyanto Widadi menjelaskan bahwa terdapat 54 orang peserta dari Timor Leste yang mengikuti diklat kerja sama tersebut.

“Dalam pelaksanaan diklat kerja sama dengan pemerintah Timor Leste, kami selenggarakan 9 diklat pendek, yaitu Diklat Air Traffic Control (ATC) Training, Aeronautical Information Service (AIS), Communication Navigation Surveillance (CNS), Basic Airport Operation, Airport Electrical Course, Basic PKP-PK, Junior PKP-PK, Basic Aviation Security, dan Junior Aviation Security,” jelas Novyanto.

Novyanto mengemukakan, diklat kerja sama luar negeri di bidang penerbangan saat ini diharapkan dapat mempererat hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintahan Timor Leste dalam bidang pelatihan penerbangan.

Tidak hanya penghargaan, kepada Pemerintah Timor Leste Djoko juga berharap bahwa semoga tidak hanya untuk saat ini kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan yang terjalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste, diharapkan juga kerja sama dapat terjalin berkelanjutan di masa-masa mendatang.

Pembukaan diklat tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara STPI Curug dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait pelaksanaan diklat bagi masyarakat terdampak pembangunan insfrastruktur yang akan dilaksanakan di STPI Curug, Pemerintah Timor Leste terkait pelaksanaan diklat di STPI Curug, PT Yabisa Sukses Mandiri terkait pelaksanaan diklat security yang nantinya akan disalurkan sebagai tenaga keamanan di stasiun kereta api. (nad)