Partai Demokrat

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. SBY menyebut Moeldoko telah melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.

Saat berbicara di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3), SBY mengatakan, tindakan Moeldoko merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai tindakan yang tidak ksatria. Mantan Panglima TNI itu menurut SBY telah mempertontonkan praktik politik kotor.

SBY mengaku heran, Moeldoko tega melakukan hal tersebut kepadanya yang pernah menjadi atasannya. SBY menyebut tindakan Moeldoko telah mempermalukan semua perwira yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Mantan Presiden RI ini sampai perlu meminta maaf lantaran pernah menunjuk Moeldoko sebagai Panglima TNI.

SBY juga memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa atas kesalahan yang pernah dilakukannya itu.

Presiden RI pertama yang dipilih secara langsung di era reformasi ini menceritakan, selama 10 tahun berkuasa tidak pernah sekali pun merusak partai lain. Termasuk ketika mendirikan dan membina Partai Demokrat, SBY mengaku tidak pernah mengusik partai lain.

Mantan Menko Polhukam ini menuturkan sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara ini. Menurutnya, banyak yang tidak percaya Kepala KSP Moeldoko bersekongkol dengan orang dalam melakukan kudeta. Tindakan ini menurut SBY benar-benar tega dan berdarah dingin.

Meski demikian, SBY yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki integritas dan kearifan dalam menyikapi gerakan pengambilalihan Partai Demokrat. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini yakin pemerintah dan negara akan bertindak adil terhadap permasalahan ini. (ant)