Indonesia Punya Utang Gelap ke China Rp 266 Triliun

(morningstar.ca)

Kastara.ID. Jakarta – Indonesia dikabarkan mempunyai utang kepada pemerintahan China sebesar Rp 266 triliun. Namun utang tersebut tidak tercatat sebagai utang pemerintah. Hal ini seringkali disebut sebagai utang gelap atau tersembunyi.

Adanya utang tersebut terungkap dalam laporan terbaru AidData pada akhir September 2021. Dikutip dari rmol.id, Rabu (6/10), utang gelap itu terjadi sebagai akibat ambisi China membuat jalur sutera baru yang disebut Belt and Road Initiative (BRI). Ambisi ini telah memaksa negara-negara mitra, termasuk Indonesia menumpuk utang gelap.

AidData melaporkan utang gelap Indonesia hingga akhir September 2021 tercatat sebanyak 17,28 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 266 triliun rupiah. Nilai ini setara dengan 1,6 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Utang tersebut diberikan China sejak tahun 2000 hingga 2017.

Selain utang gelap itu, Aid Data juga mencatat utang terbaru Indonesia senilai 4,42 miliar dolar AS atau sekitar Rp 63 triliun. Utang ini menurut AidData diperoleh melalui skema Official Development Assistance (ODA). Selain itu juga melalui skema Other Official Flows (OOF) sebesar 29,96 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 427 triliun.

AidData menjelaskan, utang gelal atau utang tersembunyi adalah utang yang diberikan oleh China beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun utang itu disalurkan bukan kepada pemerintah melainkan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bank milik negara, Special Purpose Vehicle (SPV), perusahaan patungan dan lembaga sektor swasta.

Akibat skema itu, utang gelap tidak muncul dalam neraca utang pemerintah. Sehingga utang tersebut tidak masuk dalam sistem pelaporan utang yang dibuat oleh lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia maupun Dana Moneter Internasional (IMF). (ant)