E-KTP

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, menjadi penyebab banjir yang kerap melanda Jabodetabek. Tito menyebut banyaknya lahan di Puncak yang berubah fungsi menjadi kawasan pemukiman membuat wilayah resapan dan tangkapan air menghilang. Padahal Puncak adalah wilayah resapan utama air hujan.

Selain itu di kawasan Puncak banyak ditanami tanaman yang justru tidak bisa menyerap air. Saat memberikan keterangannya (6/1), Tito menilai wajar jika air hujan yang berasal dari Bogor langsung mengalir ke wilayah di bawahnya. Minimnya daerah resapan membuat air tidak meresap ke tanah. Akibatnya banjir terjadi di berbagai wilayah, bahkan menggenangi jalan tol.

Mantan Kapolri ini menambahkan, untuk menyelesaikan masalah banjir tidak bisa hanya mengandalkan salah satu pihak. Menurutnya perlu ada satu visi dan misi bersama antara pusat dan daerah. Itulah sebabnya harus ada sinkronisasi antara pusat dan daerah, dari hulu sampai hilir.

Tito juga meminta pemerintah daerah di Jabodetabek memperhatikan Lima Program Prioritas Pembangunan Nasional, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Hal ini penting lantaran terkait dengan program pencegahan bencana alam seperti banjir. Kurangnya infrastruktur seperti bendungan, waduk, dan sistem drainase lainnya ikut menyumbang banjir di Jabodetabek.

Hal ini menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini diperparah dengan banyaknya waduk yang mengalami pendangkalan. Akibatnya, waduk yang sudah ada tidak mampu menampung dan memecah air. Itulah sebabnya Tito mengimbau semua pemerintah daerah bersiap siaga menghadapi curah hujan yang cukup tinggi. Bukan hanya daerah Jabodetabek, tapi juga daerah-daerah lain seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagainya. (ant)