Bulog

Kastara.ID, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut harga beras di Indonesia sangat mahal jika dibandingkan harga internasional. Buwas, sapaan Budi Waseso, mengatakan di tingkat internasional harga beras rata-rata Rp 6.200 per kilogram. Sedangkan di Indonesia harga beras dengan kualitas yang sama paling murah harganya Rp 8.000 per kilogram.

Buwas menambahkan, dengan selisih harga yang cukup jauh itu tidak mungkin Indonesia bisa ekspor beras. Pasalnya ekspor selalu berpatokan pada harga internasional. Indonesia tidak mungkin bersaing secara internasional.

Saat menghadiri rapat koordinasi bantuan pangan nasional dengan Kementerian Sosial, di Hotel Royal Kuningan, Jakarta (4/7), Buwas menegaskan secara kualitas beras Indonesia tidak kalah dengan produksi negara lain. Namun harga produksi atau production cost di dalam negeri masih terlalu tinggi. Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini menilai salah satu penyebabnya adalah karena proses produksi beras dalam negeri masih menggunakan cara konvensional.

Buwas menyebut di negara lain beras diproduksi menggunakan sistem yang baik. Berbeda dengan Indonesia yang masih menggunakan manusia sebagai faktor produksi utamanya.

Data dari Food and Agriculture Organizations (FAO), harga internasional beras ekspor dari Thailand seharga 428 dolar AS per ton atau setara dengan Rp 6.049.780 dengan kurs Rp 14.000 per dolar AS. Artinya, harga beras ekspor Thailand hanya  sekitar Rp 6.049 per kilogramnya.

Sedangkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional menyebut, beras kualitas bawah I dijual dengan harga termurah Rp 9.000 per kilogram. (mar)