Pangan

Kastara.ID, Jakarta – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKl Jakarta, menggelar diskusi yang dikemas dalam acara Capacity Building dengan tema Manajemen Stok Pangan Strategis Untuk Menjaga Kestabilan Inflasi Daerah. Kegiatan diadakan secara offline di Ruang Kolaborasi, Blok G, Gedung Balai Kota DKi Jakarta (6/7).

Acara Capacity Building ini diiikuti beberapa organisasi pemerintah daerah (OPD) di antaranya Dinas KPKP, Dinas PPKUKM, Dinas Nakertransgi, serta BUMD DKI bidang pangan seperti Perumda Pasar Jaya, Perumda Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

Ada tiga pembahasan yang disampaikan dalam giat ini. Pertama tentang antisipasi cuaca dan iklim dalam rangka menjaga ketahanan pangan yang dipaparkan narasumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supari.

Kedua membahas materi tentang manajemen rantai pasok pangan strategis untuk mengendalikan inflasi yang disampaikan narasumber Tomy Perdana dari Universitas Padjajaran. Materi terakhir terkait inflasi, ketahanan pangan dan kerja sama antar daerah di Jakarta oleh Riza Pujarama dari Institute Development of Economics and Finance.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, pembahasan tentang cuaca BMKG yang berkaitan erat dengan pola tanam petani dan ekonomi inflasi. Di Jakarta sebagai daerah yang membutuhkan pangan yang paling tinggi, sedangkan kebutuhan pangan di Jakarta 98 persen dari luar daerah.

“Kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan pangan kita saat ini. Tadi kita bahas terkait kondisi iklim tahun 2022 kemudian ada dari akademisi dan development ekonomi yang membantu kita untuk menjaga stok pangan dimasa inflasi ini. Jakarta punya kontribusi untuk nasional sebesar 27 persen, jadi ini tanggung jawab kita untuk tetap menjaga inflasi agar terkendali,” tuturnya.

Dikatakan Sri, untuk menjaga inflasi agar terkendali dengan strategi komunikasi. Seperti menjelang hari raya dan akhir tahun akan ada petugas yang melakukan peninjauan lapangan. Tujuannya menjaga agar stok pangan tercukupi dan terkendali.

“Dalam pembahasan ini, kita tidak hanya menjaga stok dariĀ supply. Namun perlu diperhatikan dari sisi demand dan pelaku konsumen. Karena, jika kita menjaga pola makan yang sehat dan karbohidrat terpenuhi maka demand yang berlebih akan berkurang, sehingga kebutuhan pangan juga terkendali,” ucapnya.

Diharapkan, dari acara ini DKI Jakarta bisa terus mengendalikan stok pangan untuk menjaga kestabilan inflasi daerah. Karena saat ini banyak isu global terkait kebutuhan pangan.

“Ini merupakan tantang berat yang harus kita hadapi bersama dengan para kolaborator,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengungkapkan, untuk menjaga kestabilan pangan pihaknya sedang mengembangkan green desain pertanian yang merupakan pembangunan pertanian berbasis ruang bukan lahan.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang mereka miliki dan mengembangkan tanaman hidroponik. Saya harapkan masyarakat maupun penggiat di Jakarta tetap semangat menyalurkan hasil produksi mereka,” tandasnya. (hop)