Kastara.ID, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengatakan, Hari Nusantara merupakan perwujudan dari deklarasi juanda yang dianggap sebagai deklarasi kemerdekaan Indonesia yang kedua. Dari United Nation Convention On The Law Of The Sea (UNCLOS) 1082 atau konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa Tentang Hukum Laut di situlah Indonesia diakui dunia sebagai negara kepulauan.

Pada 13 Desember 1999 Indonesia mencanangkan Hari Nusantara. Dua tahun berikutnya pada 13 Desember 2001 saat Megawati mejadi Presiden melahirkan KEPPRES 126/2001 tentang penetapan Hari Nusantara pada 13 Desember 2001 dan menjadi hari nasional.

“Dari inilah yang ingin kita tegaskan adalah melalui deklarasi tersebut Indonesia meracik dan mempersatukan kembali wilayah dan lautanya yang begitu luas menyatu menjadi kesatuan yang utuh dan berdaulat. Nilai yang terpenting dari Hari nusantara,” katanya dalam diskusi publik Hari Nusantara yang diselenggarakan Kemkominfo bekerja sama dengan TV One di Jakarta, Senin (7/12).

Moeldoko mengungkapkan, ada beberapa aksi nyata yang dilakukan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian maritim

Pertama, aksi nyata yang harus dilakukan masyarakat adalah generasi muda untuk mensejahterkanan nelayan dengan menciptakan inovasi baru bagaimana menciptakan kapal kapal kecil yang bertenaga surya dengan menggunakan baterai sehingga tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Kedua, memelihara lingkungan seperti menanam mangrove, karena menanam mangrove sudah menjadi kesadaran bersama,

Ketiga, membersihkan laut dari berbagai limbah plastik dan limbah lainnya, ini juga merupakan semangat yang muncul bersama. Karena laut menjadi alat pemersatu bangsa.

Berikutnya kita semua bertujuanya ingin menjaga laut jangan sampai terjadi terkontaminasi limbah seperti minyak dan lainnya.

Moeldoko sangat kagum kepada masyarakat Indonesia, karena kesadarannya muncul dalam menjaga laut baik dari sisi kebersihan maupun sisi nilainya .

Moeldoko menambahkan, peringatan Hari Nusantara sebuah momentum semangat kebangsaan di era kekinian bagaimana kita mempertahankan ruang hidup bangsa, memaksimalkan pemberdayaan sumberdaya yang dimiliki dalam rangka akselerasi tahapan pembangunan untuk menuju Indonesia maju.

Ini sangat penting di satu sisi bagaimana kebangsaan itu semakin kuat tetapi bagaimana kita mampu memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada dilaut itu sebuah kekuatan. Untuk anak anak muda yaitu generasi muda membangun dan menguatkan inovasi dari waktu ke waktu

Konektivitas menjadi penting dalam mewujudkan peningkatkan budaya maritim dan peningkatan ekonomi

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo mengatakan, program di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah melakukan pembangunan konektivitas di seluruh NKRI bahkan di kawasan yang daerah terluar, kalau dulu fokus di daerah Jawa dan daerah barat, sekarang justru fokus di daerah yang terpinggirkan dan terluar.

“Kami banyak sekali melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sana seperti jalan, dermaga, pelabuhan dan bandara sehingga distribusi, logistik, dan kebutuhan masyarakat lainnya dapat dipenuhi,” katanya.

Agus menjelaskan, jadi kita sudah membuat program konektivitas untuk kapal kapal perintis untuk mengangkut penumpang dan logistik baik yang besar maupun yang kecil untuk berkeliling ke daerah terpencil terutama daerah terpencil dan terluar.

Tidak hanya konektivitas dengan laut tapi juga dengan darat dan udara agar barang cepat sampai ke tempat tujuan seperti makanan, bahan bangunan dan lain-lain.

“Harapannya agar harga barang menjadi sama dengan daerah lainya. Masyarakat saat ini sudah bisa melihat hasilnya,” jelasnya. (ant)