Perusahaan Pemula

Kastara.id, Jakarta – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir resmi membuka Sosialisasi Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi 2018.

“Dengan mengucapkan Bismillah, Sosialisasi Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi tahun anggaran 2018 secara resmi dibuka,” kata Mohamad Nasir di Ballroom Kirana, Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan (7/12).

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara tenant PPBT dengan Lembaga Perbankan Perorangan dan Industri yang langsung disaksikan oleh Mohamad Nasir.

Dia berharap agar para peneliti-peneliti di Indonesia semakin baik. Menurut dia, hal ini butuh pendampingan dari industri agar semua bisa dimanfaatkan dengan baik dan semua riset-riset bisa menghasilkan inovasi. “Kalau ada inovasi tidak bisa dikomersialisasikan bukan inovasi lagi,” tegasnya.

Hal ini lanjutnya, menjadi penting dan Kemenristekdikti mengundang para industri terkait agar bisa masuk. “Maka bidang ini yang kami kelompokan itu, ya nanti urusan pangan dan kesehatan. Bagaimana urusan pangan dan pertanian, urusan kesehatan dan teknologi semua harus kelompokan,” tandasnya.

Mohamad Nasir menegaskan, terkait dengan Technology Readiness Level (TRL) 6 sudah selesai. Untuk TRL 7, 8 dan 9, pihaknya akan menggandeng industri. “Kalau gak gandeng industri ga mampu ini peneliti. Duitnya banyak di situ biayanya mahal,” ungkapnya.

Nasir mencontohkan Garam Farmasi dengan PT Kimia Farma mengeluarkan dana senilai Rp 6,5 milyar. “Tidak tanggung-tanggung itu. Tapi sudah jelas dari industri kan lebih bagus. Sekarang sudah diproduksi masal. Ini sebagai contoh,” katanya.

Untuk itu, dia berharap bisa tercipta para peneliti yang bisa melahirkan inovasi inovasi di dalam negeri. “Era kita adalah era terobosan yang bisa melahirkan inovasi inovasi yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri,” pungkasnya. (mar)