Pantai Lasiana

Kastara.ID, Jakarta – Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) merupakan hari peringatan yang memiliki tujuan mengampanyekan pentingnya konservasi alam bagi kesejahteraan masyarakat. Selain itu HKAN juga dimaksud mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menyelamatkan ekosistem alam yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang HKAN.

Tahun ini Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam hal ini Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, terpilih untuk menjadi tuan rumah puncak perayaan peringatan HKAN ke-12 tahun 2021 pada 10 Agustus mendatang.

Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara mengungkapkan, calon lokasi puncak kegiatan peringatan HKAN tahun 2021 adalah di Kota Kupang, tepatnya di area Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang dan Pantai Lasiana. Kedua calon lokasi tersebut letaknya merupakan satu hamparan yang saling berhubungan.

Sebagai upaya persiapan, kata dia, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Wiratno pada beberapa waktu lalu telah meninjau calon lokasi puncak kegiatan HKAN 2021. Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi pada Direktorat Jenderal KSDAE, serta Analis Kebijakan Utama pada Pusat Kebijakan Strategis KLHK juga telah mengunjungi lokasi tersebut dalam kesempatan dan waktu yang berbeda guna memantapkan persiapan.

“HKAN, merupakan momen strategis untuk mengajak masyarakat guna berperan aktif dalam menjaga keanekaragaman hayati, kawasan konservasi dan lingkungan hidup,” ujar Timbul dalam keterangan resmi Biro Humas KHLK, Selasa (9/2).

Timbul mengatakan, HKAN merupakan momentum pentingnya konservasi alam bagi kesejahteraan masyarakat yang menjadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem, maka konservasi menjadi isu strategis dalam pembangunan daerah di tengah laju industrialisasi dan pertambahan populasi di era milenial.

Pencanangan Provinsi NTT sebagai tuan rumah HKAN 2021 ini dinilai sangat tepat mengingat secara geografis keberadaannya yang penting bagi penyebaran dan keberlangsungan satwa liar endemik di wilayah Walacea. Kepulauan NTT juga dikenal sebagai daerah dengan tipe hutan savana dengan musim kemarau dan musim penghujan yang kontras, serta keindahan alam bahari yang spektakuler.

Lebih lanjut Timbul menjelaskan saat ini terdapat 4 taman nasional, 12 taman wisata alam, 6 cagar alam, 8 suaka margasatwa, dan 2 taman buru di NTT yang memiliki nilai konservasi tinggi. Selain untuk perlindungan dan pelestarian, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam, dan suaka margasatwa juga memiliki fungsi pemanfaatan secara lestari, baik untuk kegiatan wisata alam maupun pemanfaatan jasa lingkungan.

“HKAN 2021 di Kupang, NTT menjadi momen spesial bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengekplorasi ide, pikiran dan gagasan dalam berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan,” imbuh dia.

Berbagai kegiatan tersebut antara lain atraksi seni dan budaya, jambore atau kemah konservasi alam, pameran budaya dan konservasi alam, lomba foto dan video, penanaman pohon cendana, temu kader konservasi, bedah buku Ring of Beauty East Nusa Tenggara, hingga pucak acara peringatan HKAN pada tanggal 10 Agustus 2021.

“HKAN 2021 di Provinsi NTT adalah media yang menggambarkan sinergisitas pembangunan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem oleh parapihak. Tujuan yang ingin dicapai dari event ini adalah promosi objek daya tarik wisata alam khususnya di NTT sebagai bagian dari destinasi wisata kelas dunia, serta menjadi katalisator peningkatan kesadaran masyarakat terhadap konservasi. Dengan demikian hutan lestari dan masyarakat sejahtera bukan menjadi hal yang mustahil,” terang Timbul. (ant)