Pilpres 2024

Kastara.ID, Jakarta – Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga kembali menyoroti tiga bakal capres yang hingga saat ini belum mengumumkan cawapresnya.

“Hal itu terjadi karena tiga bakal capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, memiliki elektoral yang seimbang. Hal itu akan membuat partai pengusung sangat berhati-hati dalam menentukan cawapres. Sebab, pemenang akan ditentukan oleh cawapresnya,” ungkap Jamil kepada Kastara.ID, Jumat (9/6) siang.

Menurutnya, partai pengusung berupaya saling intip cawapres yang akan diusung kompetitor. Partai pengusung perlu tahu kekuatan dan kelemahan cawapres pihak kompetitor. Dengan begitu, setiap partai pengusung dapat memutuskan cawapres yang lebih tepat dan kompetitif dibandingkan cawapres kompetitornya.

“Harapannya, cawapres yang yang diusung dapat membantu mendulang suara yang lebih besar daripada cawapres kompetitor. Dengan begitu, peluang menang akan lebih besar,” imbuh pengamat dari Universitas Esa Unggul Jakarta ini.

Jamil bahkan menyebut pola pikir itu tentu ada plus minusnya. Plusnya, partai pengusung berpeluang lebih cermat dalam memilih cawapres. Dengan begitu, cawapres yang dipilih berpeluang lebih tepat, baik dalam kesamaan visi dan misi maupun peluang meningkatkan elektoral pasangan.

“Hanya saja, penentuan cawapres yang terlalu lama dapat menggoyahkan koalisi pengusung. Peluang setiap koalisi saling goda untuk melemahkan ķoalisi lainnya sangat terbuka,” tandasnya.

Menurut mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini, bila koalisi pengusung sudah sangat solid, tentu waktu penentuan cawapres sudah tidak jadi masalah. Apalagi kalau koalisi pengusung sudah sepakat cawapres yang akan diusung.

Berbeda halnya bila koalisinya belum solid dan belum sepakat cawapres yang akan diusung, tentu peluang koalisi bubar sangat terbuka. “Koalisi seperti ini sebaiknya cepat menyepakati cawapresnya dan segera mengumumkannya. Koalisi tak perlu menunggu cawapres koalisi lainnya diumumkan, apalagi hanya menunggu momentum,” pungkasnya. (dwi)