Jakob Oetama(kompas.tv)

Kastara.ID, Jakarta – Keluarga besar Kompas Gramedia hari ini berduka. Pendirinya, Jakob Oetama (88), telah meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9).

Seperti dikutip dari Kompas TV, pihak keluarga sudah datang di Rumah Sakit Kelapa Gading. Rencananya jenazah akan disemayamkan di Gedung Kompas Gramedia.

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Almarhum wafat di usianya menjelang 88 tahun.

Almarhum mengawali karirnya pertama kali menjadi seorang guru. Hanya saja dirinya memilih sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia bersama rekannya, PK Ojong.

Perjuangan Jakob Oetama membesarkan Kompas Gramedia dimulai saat membesarkan Intisari dan Kompas. Ia mendapat tugas mngurusi editorial, sedangkan PK Ojong d bidang bisnis.

Namun kemudian, situasinya menjadi tidak mudah bagi Jakob. Setelah 15 tahun kebersamaannya dengan Ojong membangun Kompas, Ojong meninggal mendadak dalam tidurnya tahun 1980. Kepergian Ojong meninggalkan beban berat. Beban itu tiba-tiba terpikul di pundak Jakob.

Jika selama ini konsentrasinya adalah mengurusi bidang redaksional, ia kini juga “dipaksa” untuk mengurusi aspek bisnis. Kenang Jakob dengan rendah hati, “Saya harus tahu bisnis. Dengan rendah hati, saya akui pengetahuan saya soal manajemen bisnis, nol! Tapi saya merasa ada modal, bisa ngemong! Kelebihan saya adalah saya tahu diri, tidak tahu bisnis.”

Kerendahan hati bahwa ia tidak tahu bisnis itulah yang kemudian mengembangkan Grup Kompas Gramedia menjadi sebesar sekarang. Kerendahan hati ini pula yang membuatnya tidak merasa jemawa atas apa yang dicapainya. Ia tidak pernah merasa kaya di antara di antara orang miskin, juga tidak merasa miskin di antara orang kaya. (kompas/ant)