Kastara.id, Jakarta – Ekspor furnitur Indonesia ke Arab Saudi sangat menggembirakan. Terjadi pertumbuhan ekspor cukup signifikan dari tahun ke tahun. Tingginya permintaan furnitur ke Arab Saudi, diyakini sebagai dampak program Saudi Vision 2030 yang menetapkan target pertumbuhan pembangunan perumahan dan perhotelan hingga 200% pada tahun 2020. Tak heran Kelompok Kerja Ekonomi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, menetapkan produk furnitur sebagai produk wajib promosi di negeri petro dolar itu.

Furnitur Indonesia telah memenuhi standar kualitas, desain, dan selera masyarakat internasional. Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan menjelaskan, ekspor furnitur Indonesia mencapai USD 4,24 juta (2012), USD 4,30 juta (2013), USD 4,51 juta (2014), dan USD 9,47 juta (2015). Diperkirakan tahun ini ekspor furnitur ke Arab Saudi melebihi perolehan tahun sebelumnya. Tahun ini selama Januari-Agustus 2016 saja, ekspor furnitur menunjukkan angka USD 3,17 juta.

“Tahun ini nilai ekspor diharapkan terus tumbuh melebihi tahun lalu. Arab Saudi saat ini menduduki peringkat ke-21 negara pengimpor produk furnitur Indonesia setelah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris,” kata Gunawan.

ITPC Jeddah bersama Kelompok Kerja Ekonomi KJRI Jeddah memfasilitasi Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau SMESCO mengikuti pameran Saudi Arabia’s Exclusive Design Trade (Deco Fair) 2016 di Hilton, Jeddah, pada 7-10 November 2016. Pameran ini termasuk pameran furnitur tahunan terbesar dan paling bergengsi di Arab Saudi. “Kehadiran SMESCO dalam pameran ini membuka kesempatan baru bagi buyers internasional, untuk mendapatkan pasokan produk berkualitas dari UMKM furnitur Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 750 sentra UMKM dari 34 Provinsi di Indonesia,” ujar Gunawan.

Pada Deco Fair 2016, SMESCO menyewa empat booth dengan luas total 36 m². Delegasi terdiri dari 11 pengusaha yang dipimpin langsung Direktur Utama LLP–KUKM Ahmad Zabadi Muchtar. Para peserta merupakan gabungan dari delapan instansi dan perusahaan yaitu LLP-KUKM, CV Fokus Gallery Furniture, Affan Craft, CV Cipta Graha, CV Hassa Yasa Guna Mulia, CV Bintang Jati Furniture, Gusty and Art, dan Deka Adi Guna. “Pada pameran Deco Fair ini target transaksi potensial yang dihasilkan adalah lebih dari USD 1,5 juta,” kata Muchtar.

Dalam kesempatan jamuan makan malam di Wisma Indonesia, Konsul Jenderal RI Jeddah M. Hery Saripudin mengatakan bahwa KJRI Jeddah menyambut antusias partisipasi LLP-KUKM dan tim pengusaha yang bergerak di bidang furnitur, kerajinan tangan, dan seni pada pameran Deco Fair 2016 ini.

Hery menyampaikan, hal ini sejalan dengan upaya keras yang telah dilakukan KJRI Jeddah untuk meningkatkan angka perdagangan, khususnya furnitur ke Arab Saudi. “Saya berharap kepada para pengusaha untuk terus berkreativitas dan terus mencari desain-desain baru. Desain yang sesuai dengan perkembangan selera pasar, namun dengan tetap menjaga kualitas produk untuk mempertahankan kepercayaan konsumen,” ujarnya.

Sementara itu, Fungsi Ekonomi KJRI Jeddah Bachtiar Saleh mengharapkan SMESCO dapat memperluas jaringan pemasarannya melalui kegiatan Saudi Business Matching, Program Connects Trade Visitors and Investors with Exhibitors, dan B to B meeting yang diadakan sebelum pameran berlangsung. Tujuh negara lain yang turut berpartisipasi yaitu Mesir, Kuwait, Portugal, Arab Saudi, Tunisia, Turki, dan Uni Emirat Arab. “Ketujuh negara tersebut harus dilihat pula sebagai peluang pasar. Bahkan terbuka kemungkinan kehadiran para pemasok yang menjadikan Jeddah sebagai hub pemasaran produk furnitur ke pasar Afrika,” kata Bachtiar. (mar)