Harley Davidson

Kastara.ID, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah untuk melakukan audit secara menyeluruh PT Garuda Indonesia (Persero).

Hal itu pasca terkuaknya penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton‎ yang dilakukan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia yang saat ini nonaktif I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (alias Ari Askhara).

Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar menegaskan, terungkapnya penyelundupan Harley dan Brompton harus menjadi momen Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan pembenahan terhadap Garuda Indonesia. Seperti sisi operasional maupun kinerja keuangan.

“Ini jadi momentum perbaikan kinerja BUMN secara umum. Apalagi Garuda mengalami defisit bertahun-tahun,” tutur Marwan, di Jakarta, Senin (9/12).

Masih dari penuturan Marwan, sebagai langkah awal pembenahan maskapai Garuda arus diaudit secara menyeluruh. Bahkan, jika proses tersebut dirasa belum cukup, maka perlu dilakukan audit forensik. “Perlu audit forensik melibatkan auditor independen, tentu BPK juga,” lanjutnya.

Marwan menambahkan, dengan dilakukan audit forensik maka akan diketah‎ui penyimpangan yang terjadi di Garuda selama ini saat Ari Askhara menjabat. Setelah itu perlu dilakukan efisiensi agar maspakai pelat merah ini tidak terus mengalami kerugian. Dengan pembenahan Garuda Indonesia, dirinya berharap sebagai maskapai penerbangan nasional mampu bersaing secara domestik, regional, dan global.

“Kita ingin Garuda mampu bersaing di global, harus juga kompetitif di domestik dan regional,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, penyelundupan sepeda motor Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam pesawat airbus A330-900 Neo berbuntut pemecatan Direktur Utama maskapai tersebut, yaitu Ari Ashkara.

Di samping itu, Menteri BUMN Erick Tohir pun memutuskan untuk mencopot seluruh direksi maskapai pelat merah tersebut baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung. (mar)