Kastara.ID, Jakarta – Ilmuwan Ciprus Profesor Leonidas Kostrikis membela klaimnya atas temuan varian baru virus corona Covid-19 yang memiliki karakteristik kombinasi dari Delta dan Omicron. Temuan tersebut diberi nama Deltacron.

Sebelumnya, sejumlah ilmuwan lain berspekulasi temuan Profesor Leonidas Kostrikis itu adalah hasil dari terkontaminasinya laboratorium. Konstrikis adalah profesor ilmu biologi di Universitas Ciprus dan kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekular.

Namun dalam surelnya kepada Bloomberg pada Ahad (9/1), sang ilmuwan mengatakan, kasus yang diidentifikasinya memperlihatkan terjadinya tekanan evolusioner terhadap varian asli untuk menghasilkan mutasi dan bukan hasil dari peristiwa kombinasi tunggal.

Selain itu, kasus infeksi Deltacron cukup tinggi pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit ketimbang mereka yang tidak dirawat di rumah sakit.

Maka, menurut Prof Kostrikis, kondisi itu menandakan hipotesis soal terjadinya kontaminasi di lab itu keliru. Sampel dari varian ini kini tengah dalam proses prosedur pengurutan di lebih dari satu negara.

Dan sedikitnya satu pengurutan dari Israel memperlihatkan karakteristik genetik dari Deltacron. “Temuan ini menyangkal pernyataan yang menyebut Deltacron adalah hasil dari kesalahan teknis,” kata Prof Kostrikis seperti dilansir laman the Straits Times, Senin (10/1).

Menurut hasil penelitiannya, gen virus yang ada membentuk protein yang melakukan sejumlah tugas. Omicron dan Delta masing-masing memiliki mutasi di bagian mahkota protein yang mempengaruhi kemampuan mereka memasuki sel manusia dan akibatnya Omicron menjadi varian yang sangat menular.

Pembentukan kombinasi virus bisa makin meningkat ketika ada banyak varian patogen yang beredar, kata Prof Nick Loman, profesor genom micro di Universitas Birmingham yang mempelajari virus corona.

Meski kombinasi ulang Delta dan Omicron tidak terlalu mengejutkan, temuan dari Siprus ini lebih mirip “jejak teknis” yang muncul dari pengurutan genom virus tersebut, kata dia.

Menteri Kesehatan Siprus Michael Hadjipantela kemarin mengatakan, varian baru ini memang tidak masuk dalam kategori varian yang diwaspadai dan keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui konferensi pers pekan ini, kata Philenews. (har)