Halal Bihalal

Kastara.id, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pentingnya peranan Dharma Wanita untuk organisasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam Halal Bihalal Dharma Wanita Kemenkeu, di kantor Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Selasa (10/7).

“Kontribusi dari para pasangan pejabat di Kementerian Keuangan sangat besar, karena kalau Dharma Wanita mampu menciptakan suasana hubungan yang baik dengan pasangannya maka pasangan dapat bekerja jauh lebih optimal,” ujar Menkeu.

Menteri Keuangan menceritakan, ada kalanya pekerjaan di kantor semakin sibuk daripada biasanya. Ia mencontohkan di bulan Juli ini, Kemenkeu disibukkan dengan penyusunan UU Pertanggungjawaban APBN Tahun 2017 sekaligus menyampaikan laporan semester pertama APBN 2018 kepada DPR dan menyusun rencana APBN Tahun 2019. Dalam waktu dekat Kemenkeu juga diharapkan siap mendukung berbagai perhelatan seperti Asian Games, Paralympic Games, dan Annual Meetings IMF/World Bank Group 2018.

“Jadi, Kemenkeu selalu sibuk terutama pada pertenghan tahun, di sisi lain kita juga masih membahas UU yang lain,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan bahwa dalam kondisi dunia yang sedang dihadapkan guncangan global, peranan Kemenkeu melalui pengelolaan keuangan negara dan APBN yang baik semakin diharapkan. Untuk itu, Menkeu meminta perhatian seluruh jajaran Kemenkeu untuk menjaga APBN agar tetap bisa menjadi instrumen yang kredibel.

“Oleh karena itu, mungkin para pasangan dari seluruh jajaran Dharma Wanita ini adalah para pejabat yang harus bekerja makin ekstra kuat, makin ekstra keras berfikir, dan makin serius bagaimana menjaga republik ini, perekonomian kita, dari situasi yang kurang baik di luar,” tegas Menkeu.

Menkeu berpesan agar para Dharma Wanita dapat menciptakan suasana rumah yang kondusif agar mendukung jajaran Kemenkeu dapat bekerja lebih optimal. Sebaliknya jika di rumah tercipta suasana yang tidak tenang, maka di kantor juga tidak bisa bekerja lebih baik lagi.

“Karena yang seharusnya dia mendapatkan tempat untuk istirahat, tempat untuk bisa bertukar pikiran, mencurahkan pikiran atau joke, kita bisa bersama-sama melepaskan lelah, bisa bicara apa saja sehingga mendapatkan sedikit waktu jeda untuk dapat beristirahat secara pikiran dan hati sehingga besok paginya bisa bekerja lebih baik lagi,” ujarnya.

Menkeu berharap semua jajaran di Kemenkeu bisa menjadi pasangan-pasangan yang makin menguatkan, makin memberikan inspirasi. Ia juga berharap jajaran pimpinan Kemenkeu bisa menjadi teladan atas kesederhanaan dalam gaya hidup namun tetap penuh substansi dan prestasi.

“Orang yang mampu memilki kerendahan hati mampu untuk menjaga diri supaya hidup sederhana, tidak berpura-pura sederhana. Sederhana itu berasal dari pikiran dan hati kita, cara kita melihat dunia, cara kita melihat manusia yang lain. Di situlah muncul apa yang disebut sikap hidup sederhana,” pungkasnya. (mar)