Elpiji

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Ruddy Gobel mengatakan pihaknya berencana mencabut subsidi gas elpiji tiga kilogram. Ruddy menambahkan subsidi akan dialihkan dengan sistem distribusi tertutup. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran pemberian subsidi dirasa kurang tepat sasaran.

Ruddy menjelaskan data yang tercatat di TNP2K, jumlah penerima subsidi elpiji sebanyak 50 juta rumah tangga. Padahal yang termasuk dalam kategori masyarakat miskin hanya sekitar 27 rumah tangga atau 31 keluarga. Ruddy menyebut nantinya selain masyarakat miskin bakal dikeluarkan dari data TNP2k penerima subsidi gas elpiji tiga kilogram.

Selama ini muncul anggapan elpiji tiga kilogram atau elpiji melon bisa dinikmati semua orang. Padahal menurut Ruddy, seharusnya gas elpiji melon hanya untuk keluarga tidak mampu. Sedangkan masyarakat mampu disarankan menggunakan gas elpiji non subsidi.

Saat berbicara (8/9), Ruddy memaparkan saat ini pemerintah sedang mempersiapkan pelaksanaan distribusi tertutup. Ruddy menyampaikan, TNP2K mempersiapkan skema voucher elektronik dan rekam biometrik yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. Ruddy menambahkan mekanisme penyaluran distribusi tertutup juga akan menerima pengaduan bagi masyarakat miskin yang belum masuk dalam data penerima subsidi elpiji.

Ruddy menegaskan, pihaknya telah mempersiapkan data dan teknologi. Pemerintah tinggal  menjalankan saja. Meski demikian, Ruddy menyatakan keputusan pelaksanaan distribusi tertutup tergantung keputusan presiden dan Menteri Energi dan Sumber daya mineral (ESDM).

Sebelumnya, pada rapat panitia kerja (panja) antara DPR dan pemerintah, Selasa (3/9) telah disetujui subsidi energi sebesar Rp 124,9 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Dari total Rp 124,9 triliun, sebanyak Rp 70 triliun ditujukan untuk subsidi BBM dan LPG. Nilai ini turun dibanding dengan proyeksi sampai akhir tahun ini sebedar Rp 90,3 triliun. (rya)