Headline

Ribuan Penyuluh Agama Disiapkan Cegah Terorisme

Kastara.id, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menangani terorisme ataupun radikalisme di Indonesia. Kemenag menyiapkan ribuan penyuluh agama untuk mencegah tindakan terorisme di Indonesia.

“Kemenag sedang menjalin kerja sama dengan BNPT. Dengan BNPT mereka kan ada program untuk penanganan terorisme. Nah mereka dilibatkan sebagai pencegah yang paling terdepan di tingkat kecamatan,” ungkap Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Khoirudin di Jakarta (10/1).

Dijelaskannya, saat ini ada 45 ribu penyuluh agama di Indonesia. “Mereka akan diberi honor sebesar Rp 500 ribu per bulan. Dengan adanya kerja sama dengan BNPT ini, mereka akan mendapatkan honor tambahan,” jelasnya.

Menurut Khoiruddin, penyuluh agama perlu dilibatkan dalam pencegahan terorisme karena kelompok teroris pasti tidak menampakkan diri.

“Terorisme itu kan tidak kelihatan ya di luar, mereka bergeraknya itu kan biasanya di desa-desa terpencil tidak ketahuan sama masyarakat. Nah yang bisa dilakukan hingga ke tingkat kecamatan-kecamatan itu melalui penyuluh agama,” ujarnya.

Dikatakannya, penyuluh agama bisa mendeteksi dini adanya gerakan radikal atau paham-paham menyimpang di masyarakat, sehingga penyuluh agama bisa melaporkannya dengan informasi yang lebih valid.

“Jadi sangat strategis sekali makanya BNPT mengharapkan kita penyuluh ini berperan aktif untuk pencegahan radikalisme dan munculnya aliran-aliran bermasalah gitu,” katanya.

Khoirudin menambahkan, kerja sama dengan BNPT ini sebenarnya sudah digagas tahun lalu. Namun, tahun ini akan dikonsep secara lebih matang dan strategis lagi dan saat ini BNPT terus melakukan pembinaan juga terhadap para penyuluh agama.

Menurut dia, tahun lalu setidaknya ada 200 penyuluh agama yang sudah dibina untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Tahun ini, jumlahnya akan ditingkatkan secara lebih masif lagi.

“Baru ini akan rapat dengan BNTP. Yang jelas ada penambahan. Harapannya sebanyak mungkin target kita paling tidak 3.000 sampai 5.000 an orang lah khusus untuk wilayah-wilayah yang memang indikasi menurut BNPT itu indikasi rawan konflik,” pungkas Khoirudin. (nad)

Leave a Comment

Recent Posts

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…

POPWILDA wilayah I Jabar di Ikuti Tujuh Daerah.

Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…

Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana Depok Mengalami Kecelakaan di Kawasan Wisata Ciater

Kastara.Id,Depok - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terguling…

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Depok

Kastara.Id,Depok - Seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana,…

Program KDS Pendidikan Untuk Warga Yang ber KTP Depok

Kastara.Id,Depok - Program Pemerintah Kota Depok melalui Kartu Depok Sejahtera (KDS) bukan untuk satu golongan,…

Imam – Ririn Pilkada Depok 2024 Sudah Mantap 99 Persen

Kastara.Id,Depok - Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar Depok resmi mengusung Imam Budi…