Headline

Agama Jadi Bahan Tertawaan Tak Membuat Terlihat Lucu Apalagi Pintar

Kastara.id, Jakarta – Materi lawakan dua komika yaitu Joshua yang diduga menyudutkan dan tandensius terhadap keberadaan umat Islam di Indonesia dan Ge Pamungkas yang diduga mengolok-ngolok ayat Al-Quran sangat disayangkan Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris. Menurut Fahira, sebagai public figure yang menjadikan komedi sebagai media berkarya, keduanya harus lebih rendah hati dan mempunyai pengetahuan dan wawasan yang mumpuni dalam menyampaikan kritik sosial dalam lawakan-lawakannya.

“Saya sudah lihat videonya. Saya mau tegaskan bahwa menjadikan agama dan ayat suci bahan tertawaan tak membuat Anda berdua terlihat lucu apalagi pintar. Kritik sosial Anda bukan hanya keliru tetapi kebablasan. Saya sarankan Anda berdua dengan rendah hati mengakui kesalahan dan meminta maaf secara terbuka ke seluruh umat Islam serta ikuti proses hukum jika memang kasus ini dibawa ke ranah hukum,” ujar Fahira Idris, di Jakarta (11/1).

Fahira mengungkapkan, humor atau komedi dalam berbagai bentuk penyampaiannya baik lewat performance, tulisan, grafis, dan video serta media lainnya merupakan salah satu sarana yang sebenarnya efektif untuk menyampaikan kritik sosial, jika penyampai, penutur, atau kreatornya punya pengetahuan yang cukup sebagai dasar untuk berkarya. Pengetahuan tersebut bukan hanya didapati dari sumber bacaan tetapi juga turun langsung ke lapangan dan ke komunitas-komunitas sehingga materi yang disampaikan bukan berdasarkan referensi sikap dan imajinasi pribadi, tetapi faktual dan tidak merendahkan.

Menurut Fahira, jika kedua komika ini memang berkomitmen ingin sampaikan kritik sosial lewat lawakan-lawakannya, disarankan sering turun ke komunitas-komunitas terpinggirkan di Jakarta. Misalnya melihat kondisi korban gusuran di rumah-rumah susun atau kondisi nelayan yang terdampak reklamasi dan kondisi komunitas terpinggirkan lainnya. Banyak ketimpangan dan ketidakadilan di Jakarta dan di Indonesia ini yang bisa dijadikan materi kritikan sosial lewat stand up comedy.

“Kalau memang ingin serius sampaikan kritik sosial ya saksikan langsung ketimpangan yang terjadi. Tetapi jika ingin hanya asal kritik dan asal lucu saja, silakan lanjutkan membuat meteri berdasarkan referensi sikap dan majinasi pribadi Anda. Namun, siap-siap juga menghadapi konsekuensinya. Menjadikan agama bahan tertawaan sama sekali tidak ada nilai kritik sosial apalagi nilai kreativitas,” pungkas Senator Jakarta ini. (dwi)

Leave a Comment

Recent Posts

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…

Alhamdulilah SK sudah diberikan Imam Budi Hartono

Kastara.Id,Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu  resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi…