Gunung Merapi

Kastara.ID, Jakarta – Hingga Ahad (10/1), Gunung Merapi masih erupsi. Bahkan gunung yang terdapat di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah itu terlihat mengeluarkan lava pijar. Tercatat setidaknya tiga kali Gunung Merapi memuntahkan lava pijar.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman melaporkan, terjadi pula hujan abu tipis di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY. Wilayah tersebut masih menjadi bagian dari lereng Merapi. Hujan abu terjadi Dusun Kali Tengah Lor, Kali Tengah Kidul, Singlar, dan Srunen. Dalam laporan juga disertakan warga dengan sepeda motor menerjang hujan abu.

Pusdalops BPBD Sleman menyampaikan guguran lava pijar dan juga asap tebal yang diduga abu vulkanik terjadi sekitar pukul 21.58 WIB dan 22.03 WIB. Guguran lava pijar terlihat meluncur cukup jauh. Meski belum diketahui secara pasti berapa jarak luncuran lava pijar namun diperkirakan mencapai 1 kilometer.

Sebelumnya pada Jumat 8 Januari 2021 Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyampaikan bahwa Gunung Merapi telah memasuki fase awal erupsi. Hal ini ditandai dengan adanya guguran awan panas pada Kamis (7/1).

Selain itu juga sudah terlihat lava dan magma di puncak Gunung Merapi. Menurut Hanik adanya magma menunjukkan sudah ada dan menjadi pertanda erupsi sudah dimulai.

Sementara itu warga di kawasan rawan bencana (KRB) III, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, masih enggan mengungsi. Menurut Sukiman, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sidoreja, warga belum mengungsi karena takut terhadap Covid-19. Sukiman menegaskan, warga bukannya ngeyel. Tapi warga lebih takut terhadap virus daripada Merapi.

Saat memberikan keterangan, Senin (11/1), Sukiman memastikan warga siap mengungsi sewaktu-waktu.

Selain itu menurut Sukiman, berdasarkan informasi yang diterima, kubah lava Merapi berada di sebelah barat. Padahal posisi Desa Sidoarjo berada di tenggara Gunung Merapi. Hal ini membuat warga merasa lega setelah menunggu sekian lama. (ant)