Kastara.ID, Jakarta –  Tahun lalu MotoGP dikejutkan oleh keputusan pabrikan Hamamatsu, Suzuki, yang memilih keluar dari MotoGP.

Tak hanya itu, seluruh kompetisi balap roda dua lainnya juga Suzuki memilih untuk mundur mulai 2023 ini.

Keluar dari MotoGP adalah hal yang paling menarik perhatian, terlebih karena Suzuki baru saja menjadi juara dunia pada tahun 2020. Alasan utama Suzuki adalah ingin mengubah model proyek masa depan mereka.

Mantan bos tim Suzuki Ecstar, Livio Suppo, kini memperingatkan MotoGP bahwa dua pabrikan Jepang lainnya, Honda dan Yamaha juga berpotensi hengkang. Hal ini merujuk pada kondisi MotoGP saat ini yang dinilai Suppo kurang baik.

Terkait peraturan teknis, bagaimanapun, secara teori masih dibekukan hingga 2027. Jadi, jika ada aturan baru nantinya, baru akan bisa diubah mulai MotoGP 2028.

Sementara untuk saat ini perkembangan jor-joran di sisi aerodinamika telah menjadi pedang bermata dua.

“Risikonya tiga tahun ke depan bisa lebih parah lagi. Jika minat pada kejuaraan dunia tidak mengalami pembalikan tren, beberapa pabrikan, terutama pabrikan Jepang, mungkin akan memutuskan hengkang,” jelas Suppo seperti dilansir GPOne.com.

“Mulai 2035 hanya ada pembicaraan tentang motor listrik, pengembangan aerodinamika tidak ada gunanya untuk produk yang diproduksi secara massal. Mengapa mereka harus mengeluarkan uang dan juga terlihat seperti orang bodoh?” tambah pria Italia itu.

Setelah Suzuki keluar, kini tersisa lima pabrikan peserta Grand Prix balap motor; Aprilia, Ducati, KTM, Honda, dan Yamaha.

Jika Honda dan Yamaha memutuskan keluar, MotoGP bakal bertahan hanya dengan pabrikan Eropa. (tra)