Andika Perkasa

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa menegaskan, tak ada lagi tes keperawanan untuk masuk menjadi prajurit TNI.

“Kemudian hymen atau selaput dara. Tadinya juga merupakan suatu penilaian. Hymennya utuh atau hymen rupturnya sebagian, atau hymen ruptur yang sampai habis. Sekarang nggak ada lagi penilaian itu,” jelas Andika, Rabu (11/8).

Andika menyebut, dalam tes seleksi penerimaan sebelumnya ada pemeriksaan ginekologi untuk pengecekan abdomen atau perut, genitalia luar, dan genitalia dalam. Namun untuk sekarang juga turut mengalami perubahan.

“Nah ginekologi yang lama itu pada untuk proses pemeriksaan panggul ya, dengan misalnya genitalia itu ada pemeriksaan genitalia luar. Nah, dan ada yang lain lagi termasuk pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks. Sekarang nggak ada lagi, pemeriksaan inspeksi vagina dan serviks tidak ada lagi. Tapi pemeriksaan genitalia luar, abdomen, genitalia dalam tetap. Tetapi tanpa melibatkan tadi, inspeksi secara khusus ke serviks dan vagina,” jelas dia.

Andika menyatakan, rekrutmen Kowad kali ini telah mengalami sejumlah perubahan. Yang pasti, penyempurnaan materi seleksi khususnya dari sisi kesehatan akan lebih fokus pada mengantisipasi terjadinya insiden kehilangan nyawa dari prajurit yang mengikuti pelatihan.

Senada, pada hari yang sama Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Budansyah menyatakan bahwa tes keperawanan tidak diterapkan dalam seleksi penerimaan prajurit wanita TNI Angkatan Udara.

“Tes kesehatan reproduksi dilaksanakan untuk mengantisipasi ada calon yang mengidap kista atau kesehatan reproduksi lainnya dan mengganggu pendidikan dasar kemiliteran, dan juga pada saat menjadi prajurit aktif,” tutur Indan.

Menurut Indan, hal tersebut telah tertuang dalam Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Nomor Kep 329/XI/2019 dan Nomor Kep 330/XI/2019.

“Tujuan pemeriksaan kesehatan adalah untuk memperoleh calon prajurit yang sehat dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Khusus calon wanita, baik penerimaan Taruni AAU maupun Bintara Prajurit Karir Wanita, dilaksanakan tes kesehatan reproduksi wanita dan tes kepadatan tulang,” jelas dia. (ant)