Yerusalem

Kastara.id, Jakarta – Sejumlah fraksi di DPR mengusulkan agar DPR melakukan langkah-langkah serius mendorong pemerintah mengambil langkah tegas terhadap klaim Amerika Serikat soal Yerusalem yang menjadi ibu kota Israel.

Sikap Presiden Joko Widodo yang mengecam tegas perlu ditindaklanjuti dengan langkah konkret. “Agar tak terkesan hanya retorika politik. Dengan situasi Timur Tengah makin panas, kalau dibiarkan akan menjadi konflik lebih luas karena terkait sentimen ketanahairan dan kenegaraan,” kata Sekretaris Fraksi PKS Sukamta dalam rapat paripurna DPR, Jakarta, Senin (11/12).

Menurutnya, kalau Amerika tak juga menganulir keputusannya, maka Indonesia perlu meninjau hubungan dengan Amerika. “DPR perlu bertemu dengan parlemen dunia untuk menganulir kebijakan Trump,” kata Sukamta.

Anggota Fraksi Nasdem Taufiqulhadi menyatakan keprihatinan dengan pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem. Sebab, Yerusalem akan menjadi milik Israel seluruhnya. “Kita harus perjelas pada Amerika itu tak tepat. Selama ini kita ada konsulat kehormatan di Ramallah. Bukan hanya konsulat, kalau perlu kedutaan besar di Yerusalem itu kantor diplomasi. Untuk tunjukkan kita ikut dalam keprihatinan dunia,” kata Taufiqulhadi pada kesempatan yang sama.

Anggota Fraksi PKB Maman Imanulhaq juga mengecam Amerika yang mengklaim Yerusalem menjadi ibu kota Israel. Sebab penjajahan, menurutnya, harus dihapuskan. “Bagaimana caranya Indonesia lebih aktif untuk kemerdekaan Palestina,” kata Maman.

Selanjutnya, Ketua Fraksi PPP, Reni Marlinawati mengatakan, hari ini seluruh anggota fraksinya menggunakan syal atribut bendera Palestina sebagai bukti dukungan terhadap Palestina. Ia pun mengajak bersatu padu mendukung Palestina.

“Kami dukung upaya diplomasi yang dilakukan parlemen di mana Indonesia sebagai negara keempat terbesar di dunia punya peran strategis menyuarakan yang terjadi hari ini,” kata Reni. (npm)