Kastara.Id,Depok – Peredaran narkotika dan obat-obat terlarang saat ini memprihatin, bahkan para pengedar menggunakan berbagai cara untuk menjerat mangsanya.
Seperti maraknya peredaran ganja yang dibuat dalam bentuk brownies, coklat, permen dan lainnya. Bahkan sekarang ada CC4 dengan nama kimia 1,2 –bisN-cytisinylethane atau Cyt.

Bentuk CC4 ini sebenarnya berbentuk cairan namun bisa disamarkan dalam bentuk perangko seperti LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
“Saat ini banyak sekali modifikasi obat-obat terlarang yang dikemas dalam bentuk permen, coklat, brownies, yang sekarang ini ditemukan ada CC4.
CC4 ini kayak materai atau perangko. Walaupun kecil seluruh komponen narkoba ada di situ. Itu yang paling berbahaya harus dicegah dampaknya bisa berhalusinasi.

 Jangan beli jajanan sembarang, terutama bagi pelajar sekolah,” ungkap Anggota Komisi IX DPR RI Dra Wenny Haryanto  saat menjadi pembicara dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) obat dan makanan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Kawasan Pengasinan Sawangan Depok, Sabtu (10/6).

Masih kata Wenny, sejauh ini ia menilai CC4 belum ditemukan khususnya di Kota Depok. Kendati demikian ia minta para pelajar berhati-hati jangan sampai terjebak narkotika.

“Untuk Depok, belum ada tetapi kita mengantisipasi masuknya CC4 ini karena jaringan narkoba ini sudah ada dimana-mana baik di depan kita, di belakang dan di samping kita yang sembunyi-sembunyi atau terselubung.

Wenny  berharap narkoba dan obat-obat terlarang ini tidak masuk ke kalangan pendidikan,” .
Ia juga mengajak masyarakat untuk Cek KLIK artinya memastikan kemasan dalam kondisi baik, baca informasi produk label dengan cermat, pastikan memiliki izin edar. “Cek Klik, dan pastikan belum melewati tanggal kedaluwarsa yang tercantum,” lanjutnya.

Wenny  menambahkan, ada lima kunci keamanan pangan. Pertama adalah menjaga kebersihan, ke-dua pisahkan pangan matang dari pangan mentah, ke-tiga memasak dengan benar.
“Ke-empat menjaga makanan pada suhu aman. Suhu pertumbuhan bakteri adalah 5 derajat celcius sampai 60 derajat celcius (danger zone), dan ke-lima gunakan air dan bahan baku yang aman,” tambahnya.

Dengan sosialisasi yang dilakukan tersebut, diharapkan masyarakat akan menerima informasi tentang obat-obatan dan makanan yang tepat. “Sehingga masyarakat juga hanya mengkonsumsi obat-obatan dan makanan yang tepat saja,” pungkas politisi Partai Golkar ini.

Hadir dalam kegiatan tersebut Pengawas Farmasi Makanan Ahli Pertama BPOM di Bandung Neni Marliani, Sekcam Sawangan Rijal Farhan, Lurah pengasinan Asep Wisnu Nugraha,
Ketua LPM Kelurahan Pengasinan Marzuki, Ketua RW 01 Ahmad, Ketua RT 04/10 Jayadih, beserta Babinsa, Bimaspol, Warga dan tokoh masyarakat setempat.