Anies Baswedan

Kastara.ID, Jakarta – Anies Baswedan saat menyerahkan sapi kurban berbobot 1.2 ton kepada panitia di Ramp Barat didoakan dan diteriaki Presiden 2024.

Teriakan semacam itu sudah sering mengemuka saat Anies ada di keramaian. Ketika Anies ke Lombok, Lampung, Yogyakarta, Papua, dan tempat lainnya, teriakan Anies Presiden 2024 selalu menggema.

“Gema teriakan tersebut terkesan alamiah, bukan rekayasa. Berbagai elemen masyarakat meneriakan yel-yel Anies Presiden 2024 tampaknya atas dasar keinginan sendiri,” ungkap M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Univesitas Esa Unggul Jakarta kepada Kastara.ID, Selasa (12/7).

Menariknya, lanjut Jamil, dukungan itu datang dari kelompok masyarakat yang relatif terdidik. Kelompok ini memang tidak bisa dibeli dalam menyuarakan keinginnanya, termasuk dukungannya kepada Anies.

“Kelompok warga terdidik ini juga mengkampanyekan Anies melalui berbagai jenis media sosial. Padahal mereka ini secara fisik banyak yang belum kenal, namun begitu antusias mendukung Anies,” imbuhnya.

Mereka inilah yang selalu menggelorakan Anies Presiden 2024. Yel-yel itu kerap mereka gelorakan di saat Anies ada atau tidak ada. Namun teriakan Anies Presiden 2024 terkesan menggema kuat di kala Anies ada di keramaian. Hal inilah yang direkam wartawan sehingga mendapat liputan luas.

“Hal itu kiranya membuat gusar pihak-pihak yang tidak menghendaki Anies menjadi Capres. Pihak-pihak ini terus berupaya mendeskreditkan Anies sebagai sosok yang tak layak menjadi capres,” tandas Jamil yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Anies dituding dengn berbagai isu negatif. Bahkan Anies dituding sosok intoleran dan tidak berhasil membangun Jakarta.

“Pola menyudutkan tersebut justru akan membuat sebagian anak bangsa makin mencintai Anies. Hal itu yang kiranya direnungkan pihak-pihak yang tidak menghendaki Anies menjadi capres,” pungkas Jamil. (dwi)