Terbaru, Bank DKI bersama Bank Indonesia (BI) melakukan kegiatan monitoring on site penerapan akseptansi pembayaran digital SIAP QRIS (Sehat Inovatif dan Aman Pakai-Quick Response Code Indonesian Standard) melalui JakOne Mobile di Pasar Kebayoran Lama, Kamis (11/8).

Direktur Ritel dan Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi mengatakan, Bank DKI bersama BI juga telah melakukan program digitalisasi di Pasar Perumnas Klender, Pasar Kedoya, Pasar Koja, dan Pasar Santa sebelumnya.

Kontribusi UMKM dalam penyerapan tenaga kerja dan pembangunan ekonomi selama ini dinilai sangat besar. Oleh karena itu, Bank DKI yang fokus dalam pengembangan sektor UMKM turut mendukung dengan menyediakan JakOne Mobile sebagai super apps dengan berbagai fitur layanan digitalnya.

“Fitur-fitur ini dapat mengakomodir berbagai kebutuhan transaksi keuangan harian, khususnya bagi para pedagang dan pengunjung pasar Kebayoran Lama,” ujar Babay, Jumat (12/8).

Babay menyampaikan, melalui aplikasi JakOne Mobile, Bank DKI menghadirkan solusi perbankan digital bagi nasabah penggunanya dalam menciptakan pengalaman bertransaksi yang lebih personal, mobile dan handal mulai dari membayar bermacam tagihan hingga pajak dan belanja online.

Selain itu, transaksi Scan by QRIS, top up uang elektronik, bersedekah atau berdonasi untuk sesama juga disediakan untuk mengamankan dana darurat melalui pembukaan deposito kapan dan di mana saja.

“Saat ini, Bank DKI juga telah menghadirkan New JakOne Mobile dengan tampilan UI/UX yang lebih menarik dan user friendly dalam memenuhi ekspektasi nasabah khususnya generasi milenial,” kata Babay.

Selain itu, sambung Babay, New JakOne Mobile juga dapat digunakan nasabah baru untuk membuka rekening tabungan secara online melalui smartphone-nya tanpa harus ke kantor cabang Bank DKI.

Untuk informasi lebih lanjut terkait layanan JakOne Mobile, nasabah dapat mengunjungi laman website di https://jakone.mobi/jakone-blog/new-jakone.

Babay juga mengajak pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya dengan menjadi agen melalui aplikasi JakOne Abank, sebuah layanan perbankan tanpa kantor.

Bank DKI hadir melalui Agen dengan menggunakan perangkat Mobile Point of Sale (MPOS) untuk pembayaran pajak dan retribusi, pembayaran tagihan.

“Dengan menjadi agen JakOne Abank, para pelaku UMKM dapat melayani berbagai transaksi perbankan serta mendapatkan komisi dari setiap transaksi,” urai Babay.

Babay menambahkan, Bank DKI juga melakukan pengembangan aplikasi Digital Lending sebagai solusi dalam menghadirkan akses permodalan bagi para pelaku usaha yang tentunya baik bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta.

Sebagai bank yang memberikan perhatian penuh dalam pengembangan UMKM, Bank DKI juga ikut berpartisipasi pada program Kredit Usaha Rakyat.

“Tahun 2022, Bank DKI menargetkan dapat menyalurkan KUR sebesar Rp 1 triliun kepada para pelaku UMKM di wilayah operasional Bank DKI, baik debitur eksisting, anggota Jakpreneur dan Pedagang Perumda Pasar Jaya,” tandas Babay. (hop)