Program digital farming yang telah dilaksanakan yakni kegiatan penanaman cabai perdana di lahan demplot seluas 1.300 meter persegi di Buperta Cibubur bersama 22 petani anggota Kelompok Petani Pinggir Buperta (KPBB), Senin (11/9). Turut hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Sahminan dan Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Sahminan mengatakan, pihaknya memiliki program digital farming berupa pembangunan rumah semai, penyiapan lahan siap tanam, penggunaan IoT (Internet of Things) dan instalasi digital, mulai dari irigasi sampai pemupukan, serta pelatihan dan pendampingan dari Habibie Garden bagi puluhan anggota KPPB sehingga ke depan mereka dapat mandiri.

“Serta akan dilakukan penanaman 1.600 bibit cabai yang diharapkan menghasilkan panen memuaskan dan menjadi success story digital farming sehingga dapat direplikasi pada sektor pertanian di Provinsi DKI Jakarta,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/9).

Ia mengungkapkan, program budi daya penanaman cabai perlu terus didukung sebagai upaya menjaga ketersediaan pasokan yang cukup dalam rangka pengendalian inflasi pangan di Provinsi DKI Jakarta.

“Salah satunya melalui implementasi digital farming oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) DKI Jakarta,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, inflasi Jakarta pada Agustus 2023 tetap terkendali dalam rentang target sasaran inflasi sebesar 2,93 persen, lebih rendah dari inflasi Jawa yang sebesar 3,30 persen dan Nasional yang sebesar 3,27 persen.

“Sementara secara tahun kalender, inflasi Jakarta hingga Agustus 2023 tercatat sebesar 1,15 persen,” jelasnya.

Ia menuturkan, tiga poin penting dalam pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi sektor rill di DKI Jakarta yakni kerja sama antar daerah dalam rangka menjaga stok, operasi pasar bersama yang didukung upaya untuk terus menjaga koordinasi  dan komunikasi guna mengawal ekspektasi masyarakat terhadap pengendalian harga.

“Serta dukungan dalam penyediaan alsintan Saprotan, termasuk pengembangan sektor pangan lainnya melalui perikanan dan digital farming seperti yang dilakukan saat ini,” tuturnya.

Sementara Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah menambahkan, dalam rangka strategi pengendalian inflasi daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta perlu kiranya mengidentifikasi wilayah yang berpotensi menjadi lahan pertanian serta mendorong urban farming dalam pengendalian inflasi dari sisi volatile food. Pemkot Jakarta Timur juga turut mendukung budaya menanam di lingkungan tempat tinggal masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, di antaranya penyediaan bibit dan pupuk, pelayanan klinik tanaman, bimbingan teknis pengolahan cabai dan bawang merah serta fasilitasi promosi dan pemasaran kepada KPPB,” tandasnya. (hop)