Asfinawati

Kastara.ID, Jakarta – Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) meminta kepolisian untuk jujur terkait wafatnya seorang pemuda bernama Akbar Alamsyah. Lembaga itu menduga ada fakta yang ditutupi pihak kepolisian mengenai kejadian tersebut.

Akbar dinyatakan meninggal dunia usai dirawat di RSPAD Gatot Subroto karena tempurung kepalanya pecah. YLBHI meminta kepolisian untuk jujur. “Pernyataan yang berbeda-beda ini jelas mencurigakan,” kata Ketua YLBHI Asfinawati, di Jakarta, Sabtu (12/10).

Desakan YLBHI itu merujuk pada penjelasan pihak kepolisian yang simpang siur. Polisi sempat menjelaskan Akbar menderita luka di bagian kepala akibat terjatuh dari pagar depan Restoran Pulau Dua, saat demo ricuh di kawasan DPR, Rabu (25/9).

Polisi ketika itu menyebut Akbar dievakuasi oleh pekerja bangunan yang sedang melakukan renovasi di sekitar kawasan DPR, namun tak disebutkan ke mana Akbar dievakuasi. (rya)