Headline

Kemesraan Ini

Oleh: Jaya Suprana

AKIBAT ada bangsa asing terlalu serakah sehingga bernafsu ingin menerobos masuk ke dalam wilayah perairan zona ekonomi di sekitar timur laut pulau Natuna, maka kemesraan menyelinap masuk ke dalam relung-relung kehidupan bangsa Indonesia yang kebetulan sedang dirundung suasana tidak terlalu mesra maka tidak terlalu indah!

Melawan Angkara Murka
Terlepas kemelut Natuna sandiwara politik atau bukan, dapat diyakini bahwa akibat keserakahan nelayan asing maka bangsa Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke maupun dari Natuna sampai Nusa Kambangan, berpaduan-suara menyanyikan lagu perjuangan “Maju Tak Gentar” silih berganti dengan “Dari Barat Sampai Ke Timur”.

Akibat pelanggaran kedaulatan zona ekonomi Indonesia di perairan sekitar pulau Natuna, maka tidak terdengar lagi perdebatan mubazir tentang khalifah atau khilafah atau radikalisme atau siapa lebih Pancasilais ketimbang siapa, sebab segenap pihak bersatu padu dalam sibuk bertukar saran mengenai bagaimana cara melawan syahwat angkara murka bangsa asing merongrong bangsa Indonesia.

Manunggal
Akibat segenap pihak merasa kedaulatan bangsa terancam, maka wejangan Jenderal Besar Soedirman tentang kemanunggalan TNI dengan rakyat dengan sendirinya serta-merta terwujud menjadi kenyataan, selaras makna adiluhur terkandung pada sila poros Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.

Mendadak pula terdengar kembali gemuruh kumandang pekik perjuangan Bung Tomo legendaris menggetar sukma, yaitu “Merdeka Atau Mati!”

Akibat kapal nelayan asing dikawal kapal pengawal pantai asing berlayar masuk kawasan Natuna, maka para kecebong yang sedang seru berseteru melawan para kampret langsung berdamai, demi bersatu-padu melawan angkara murka pelanggaran kedaulatan kelautan Nusantara.

Kemesraan
Bahkan kaum bongpret sebagai perpaduan kecebong-kampret tak lupa mengundang kaum kaldrun alias kadal gurun, untuk bergabung ke dalam barisan laskar pembela bangsa demi bersama rawe-rawe rantas-malang-malang-putung berjuang mengusir bangsa asing yang mengancam kedaulatan nelayan Indonesia.

Pendek kata, segenap warga Indonesia yang cinta Indonesia paripurna saling mesra bergandengan tangan, dan saling mesra berangkulan sambil merdu mengalunkan teks lagu indah syahdu “Kemesraan Ini Jangan Cepat Berlalu.” (*)

** Penulis mendambakan kemesraan antar sesama warga Indonesia jangan cepat berlalu.

Leave a Comment

Recent Posts

Menjodohkan Anies-Ahok di Pilgub Jakarta?

Kastara.ID, Jakarta - Banyak tokoh nasional yang diwacanakan potensial maju pada Pilgub Jakarta 2024. Soal…

Meninjau Langsung Lokasi Banjir di RT 04 RW 08 Kelurahan/Kecamatan Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan…

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…