“Persatuan sebagai sesama anak bangsa harus terus kita jaga dan utamakan. Kami siap ikut menyukseskan Pemilu yang aman, aman, dan damai di Jakarta,” ujarnya, Sabtu (13/1).

Menurutnya, ajakan dari Pj Gubernur DKI Jakarta agar warga Jakarta menjadi pemilih cerdas sudah sangat tepat. Pasalnya, tentu menjadi keinginan bersama agar sosok pemimpin Indonesia ke depan maupun mereka yang akan menjadi Legislator di DPR RI dan Senator di DPD RI adalah putra terbaik bangsa yang berkualitas dan berkompeten untuk membawa Indonesia semakin baik ke depan.

“Kemudian, ada juga narasi Pemilu Aman yang saya meyakini menjadi keinginan bersama agar pelaksanaan pesta demokrasi harus tetap kondusif meski ada perbedaan pilihan. Selain itu, Pak Pj Gubernur juga sudah sudah tepat menggelorakan Indonesia Kuat karena Indonesia adalah bangsa yang besar. Jangan sampai menjadi lemah karena adanya perpecahan,” terangnya.

Menurutnya, FKDM DKI Jakarta memiliki 2.346 anggota yang siap melaksanakan tugasnya yakni, deteksi dini dan cegah dini potensi adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtimbmas).

“Kami siap menggelorakan semangat yang disampaikan Pak Pj Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, secara door to door karena personel FKDM ada di semua wilayah kelurahan di Jakarta,” ungkapnya.

Ia berharap, sebelum pelaksanaan tahapan pencoblosan pada 14 Februari 2024, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang juga Ketua Tim Kewaspadaan berkenan memimpin apel bersama personel FKDM DKI Jakarta.

“Kami sebagai bagian dari masyarakat Jakarta siap memberikan yang terbaik. Semoga sebelum tahapan minggu tenang Pemilu 2024 apel sudah bisa direalisasikan,” harapnya.

Toba menambahkan, FKDM DKI Jakarta juga siap menjalankan amanat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk bergabung di Posko Bersama Pemilu Tahun 2024 sebagaimana sudah disampaikan Asisten Pemerintahan Sekdaprov DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko.

“Saya sudah minta personel FKDM bergabung bersama stakeholder terkait, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan instansi berwenang saat ada temuan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas agar bisa dicegah atau ditangani sedini mungkin,” ucapnya.

FKDM, lanjut Toba, juga sangat berkeinginan bisa mendapatkan bimbingan teknis (Bimtek) dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta agar bisa ikut menyebarkan informasi terkait Pemilu secara benar dan menangkal penyebaran hoaks.

“Pada era modern saat ini banyak berseliweran informasi di media sosial yang belum diketahui pasti kebenarannya. Untuk itu, kami sangat membutuhkan pengetahuan terkait keabsahan informasi sebagai bentuk deteksi dini mencegah dampak negatif yang bisa ditimbulkan,” tandasnya. (hop)