Kastara.ID, Le Mans — Drama kontrovesi hukuman pembalap Repsol Honda, Marc Marquez akhirnya menemui titik terang.

Pengadilan Banding MotoGP telah memutuskan Marquez menang dan membatalkan Double Long Lap Penalty modifikasi untuknya.

Steward Panel awalnya memberikan hukuman Double Long Lap Penalty untuk Marquez di MotoGP Argentina, kemudian redaksinya diubah untuk balapan berikutnya ketika Marquez mengikuti balapan.

Perubahan itu dilakukan ketika diketahui bahwa Marquez akan absen dari MotoGP Argentina karena patah tulang metakarpal – meskipun penalti sudah ditandatangani dan disegel, ditambah kata-kata petugas Steward sebelumnya bahwa itu hukuman Marquez berlaku untuk MotoGP Argentina.

Tim Repsol Honda kemudian dengan segera mengajukan banding atas ‘modifikasi’ tersebut, dan akhirnya putusan pengadilan memenangkan mereka.

Tapi bahkan sebelum putusan itu, Pengurus FIM telah mengubah kata-kata hukuman, tentunya setelah insiden Portimao, untuk menyatakan bahwa hukuman akan diberikan “pada balapan Grand Prix berikutnya di mana pembalap berpartisipasi”.

Pengecualian satu-satunya adalah jika pembalap melewatkan balapan berikutnya karena “cedera atau penyakit berikutnya dan tidak terkait” dalam hal ini hukuman tidak akan dialihkan.

Tapi Marquez memperingatkan bahwa hal ini bisa membuat para pembalap ke depannya mengakali penalti dengan comeback lebih awal dari cedera mereka, hanya untuk menjalani penalti, pura-pura mengikuti balapan lalu mundur setelah menjalani penalti.

Agar nanti ketika mereka benar-benar sembuh, balapan mereka tidak dipengaruhi penalti. Hal ini dapat menciptakan ‘citra buruk’ serta membahayakan diri sendiri dan orang lain.

“Ketika saya menerima penalti itu, saya pergi ke Stewards (di Portimao) dan saya sepenuhnya setuju untuk menerimanya karena itu adalah kesalahan besar,” ungkap Marquez yang dilansir Crash.net.

“Tapi yang saya terima adalah untuk Argentina, tertulis di sana di atas kertas, dan saya tanda tangani. Saya bertanya kepada Steward lagi ‘apakah ini untuk Argentina?’ Mereka mengatakan ya. Saya menjalani operasi. Lalu, entah mengapa, setelah dua hari, seseorang mengubahnya. Saya tidak tahu siapa, tapi itu bukan salah saya,” paparnya.

“Percayalah, hukuman terburuk adalah berada di rumah melewatkan tiga balapan,” tandas Marquez.

Sekarang, sepertinya (kata-kata penalti) diubah menjadi ‘balapan berikutnya yang akan Anda ikuti’, jika Anda tidak cedera.

“Itu bukan solusi terbaik. Karena kami akan mengambil lebih banyak risiko. Sudah di masa lalu kami menghadapi beberapa situasi – misalnya Marini di Moto2 melakukannya dan itu normal – itu akan membuat para pembalap akan memaksa lebih banyak untuk comeback (lebih awal). Dan itu akan menimbulkan citra buruk. Karena pembalap akan melakukan penalti dan kemudian berhenti di dalam box. Bagi saya, akan mudah untuk kembali ke Jerez, mengambil penalti, dan berhenti di box penalti. Ini yang harus kita hindari. Jadi mereka perlu memikirkan strategi lain. Saya bukan bos FIM, bos-lah yang harus memperbaiki semuanya,” jelas Marquez. (tra)