Rachmad Gobel

Kastara.ID, Jakarta – Adanya rumor Partai Nasdem akan menjagokan Rachmad Gobel menjadi cawapres pada Rakernas 15-17 Juni 2022 tentu mengejutkan. Sebab, selama ini nama Rachmad Gobel belum pernah muncul dalam setiap rilis yang disampaikan lembaga survei baik popularitas maupun elektabilitasnya.

Hal itu diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga di sela kesibukannya kepada redaksi Kastara.ID, Selasa (14/6) pagi.

Menurutnya, Rachmad Gobel memang kader Nasdem yang secara finansial layak menjadi cawapres. Namun untuk maju menjadi cawapres tentu tak cukup hanya bermodalkan finansial.

“Kalau hanya bermodalkan finansial, tentu banyak orang kaya di Indonesia yang layak jadi cawapres. Namun hal itu belum pernah terjadi di Indonesia bahwa orang yang hanya kaya secara finansial menjadi cawapres dan menang pada kontestasi pilpres,” ujar Jamil.

Jamil pun memberikan contoh pada kasus Jusuf Kalla misalnya. Selain memiliki finansial yang mumpuni, juga elektabilitasnya masih terlihat. Dengan begitu, Jusuf Kalla masih dapat membantu pundi-pundi suara untuk pasangannya.

“Jadi, hingga saat ini Rachmad Gobel tampaknya hanya layak menjadi cawapres dari sisi finansial saja. Dari sisi elektabilitas tentu Rachmad Gobel sangat tidak layak diusung menjadi cawapres,” tandas Jamil yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Karena itu, kalau Nasdem pada Rakernas mendatang menetapkan Rachmad Gobel sebagai cawapres, maka kesannya hal itu sangat dipaksakan. “Nasdem sudah irasional dalam memilih cawapres yang akan diusungnya,” tandas Jamil. (dwi)