Wakil Ketua II Baznas Bazis DKI Jakarta, Saat Suharto Amjad menjelaskan, makna lagu Salam Zakat ini menggambarkan kekuatan berzakat bagi umat Islam, sebagai bukti ketaatan serta kepedulian terhadap sesama manusia.

“Sekitar 60 persen dana zakat dihimpun dari ASN dan dikembalikan lagi kepada mustahik melalui berbagai program. Di antaranya Kafe Difabis yang bertujuan membangun kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas. Itulah kekuatan zakat,” jelas Saat, dalam keterangannya, Sabtu (14/10).

Selain peluncuran lagu Salam Zakat, lanjut Saat, dalam kegiatan ini juga diumumkan pemenang lomba cipta lagu dan maskot Chelys Si Penyu Batik yang merupakan rangkaian program Senyum Teluk Jakarta yang diadakan pihaknya.

Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menambahkan, lagu Salam Zakat berisi ajakan untuk berzakat secara digital sehingga masyarakat bisa lebih memahami peran dan manfaatnya bagi warga pra sejahtera di Jakarta.

“Kita bisa melihat dan merasakan manfaat zakat bagi warga pra sejahtera melalui berbagai program yang tepat sasaran, sehingga dapat membantu mengurangi angka kemiskinan di wilayah Jakarta,” ujarnya. (hop)