Boim terpilih secara demokratis melalui Muswillub KAHMI Jaya yang digelar di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat.

Dalam penghitungan suara, Boim berhasil meraih 13 suara. Sedangkan pesaingnya, Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum KAHMI Jaya, Judhy Pramady mendapat 10 suara.

Boim mengaku bersyukur terpilih sebagai Ketua Umum MW KAHMI Jaya yang lowong setelah Mohamad Taufik meninggal dunia pada 3 Mei 2023 lalu.

“Saya berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi MD dan Rayon se-KAHMI Jaya,” ujarnya.

Menurut Boim, KAHMI Jaya memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap berkiprah di mana pun, baik di pemerintahan, partai politik, parlemen, lembaga pendidikan, maupun lembaga lainnya.

“KAHMI dididik untuk memiliki daya cipta dan kreativitas di masyarakat. Untuk itu, kami harus bisa memberikan warna yang positif bagi masyarakat,” tegasnya.

KAHMI sebagai kumpulan orang-orang terdidik, imbuh Boim, harus memberikan pemikiran cemerlang yang berbeda daripada pemikiran masyarakat pada umumnya.

“KAHMI Jaya harus mampu memajukan Jakarta. Terlebih, terdapat tantangan dan peluang setelah Jakarta tidak berstatus sebagai Ibukota Negara,” ungkapnya.

Ia menambahkan, usai terpilih dirinya akan melakukan konsolidasi untuk membentuk struktur kepengurusan.

“Selanjutnya tentu akan disusun program-program yang akan direalisasikan. Kami berkomitmen menjadi mitra strategis dan kritis Pemprov DKI Jakarta,” tandasnya.

Untuk diketahui, pengalaman organisasi Boim di HMI dimulai dengan menjabat Sekretaris Umum HMI Komisariat Trisakti.

Setelah itu dipercaya sebagai Ketua Umum HMI komisariat Trisakti, Bendahara Umum HMI Cabang Jakarta, Wakil Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), hingga Majelis Pekerja Kongres Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (MPK PB HMI)

Sedangkan di KAHMI, karir Boim dimulai dari Rayon, Majelis Daerah, Sekum, hingga Koordinator Presidium. (hop)