Bank Syariah

Kastara.ID, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, potensi pertubuhan ekonomi syariah di Indonesia masih sangat besar. Hal ini menjadi menarik lantaran perekonomian Indonesia saat ini tengah mengalami perlambatan. Itulah sebabnya Perry menyebut ekonomi syariah bisa menjadi bantalan yang mendorong bergeraknya sektor-sektor perekonomian lainnya.

Saat berbicara di Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC, Jakarta (13/11), Perry menambahkan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim. Sehingga banyak saluran pertumbuhan ekonomi syariah yang bisa terus didorong. Perry mencontohkan sektor keuangan, seperti bank dan asuransi syariah serta berbagai produk keuangan syariah lainnya.

Selain itu menurut Perry, ekonomi syriah bisa mendorong sektor lain terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti industri produk halal, pondok pesantren, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga pariwisata halal. Perry yakin daya dukung ekonomi dan keuangan syariah bisa mendukung ekonomi nasional dan menjadi mitigasi bagi perekonomian nasional yang turun akibat kelesuan perekonian global.

Sementara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan pangsa pasar keuangan syariah masih belum sebanding jika dibandingkan potensi yang ada. Saat ini market share perbankan dan asuransi syariah baru mencapai 8,6 persen. Bahkan pangsa pasar perbangkan syariah hanya 5,6 persen.

Padahal menurut Ma’ruf, jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia jauh lebih besar jika dibandingkan negara lain, seperti Mesir, Pakistan, dan Malaysia. Ma’ruf menjelaskan, di ketiga negara itu pangsa pasar keuangan syariah sudah mencapai 9,5 pesen, 10,4 persen, dan 28,2 persen. (mar)