UMKM

Kastara.ID, Jakarta — Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris meluncurkan program “Yang Muda Yang Punya Usaha” untuk Gen-Z dan milenial atau anak muda Jakarta. Program ini berupa pendampingan dan pelatihan untuk anak muda Jakarta yang ingin berkarya sebagai pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.

Menurut Fahira Idris, tujuan dari program ini adalah agar semakin banyak anak muda Jakarta yang menjadi pelaku usaha ekonomi kreatif. Dirinya meyakini, semakin banyak anak muda yang menjadi wirausaha, maka salah satu problem terbesar Indonesia termasuk Jakarta yaitu lapangan pekerjaan dan pengangguran secara bertahap bisa terurai. Ini karena, UMKM dan ekonomi kreatif adalah sektor ekonomi yang paling masif membuka dan menyerap tenaga kerja dan yang paling tangguh dalam menyokong pertumbuhan ekonomi.

“Saat ini di Jakarta, pelaku utama sektor UMKM dan ekonomi kreatif terutama yang bergerak di bidang usaha kuliner, fesyen, kriya adalah anak-anak muda. Mereka secara nyata sudah berkontribusi membuka banyak lapangan pekerjaan sehingga geliat ekonomi di Jakarta terus berdenyut kencang. Oleh karena itu, kita harus pastikan bersama, anak muda Jakarta diberi ruang dan dibangunkan ekosistem untuk menyalurkan energi dan kreativitasnya sebagai pelaku ekonomi kreatif. Program Yang Muda Yang Punya Usaha ini adalah salah upaya untuk memastikan itu,” ujar Fahira Idris di Jakarta (11/12).

Sektor UMKM terutama ekonomi Kreatif, lanjut Fahira Idris, sangat cocok dengan anak muda dikarenakan karakteristiknya yang mengedepankan ide, kreativitas, inovasi, pengolahan informasi, low barrier to entry atau ringan modal, kolaboratif, dan fleksibel. Karakteristik ekonomi kreatif ini sesuai dengan karakteristik anak muda yang inovatif, punya gerakan, mahir teknologi, suka berkomunikasi dan berkolaborasi, lebih mandiri, dan tidak cepat merasa puas diri atau ingin terus berkembang, cenderung idealis dan memikirkan orang banyak.

Keunggulan UMKM dan ekonomi kreatif dibanding sektor usaha lain, sambung Fahira Idris, adalah umumnya menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, hampir semua pelaku usaha ekonomi kreatif memanfaatkan sumber daya lokal mulai dari tenaga kerja, modal, bahan baku, bahkan hingga peralatan. Artinya, sebagian besar kebutuhan ekonomi kreatif tidak mengandalkan barang impor. Inilah yang membuat UMKM dan ekonomi kreatif lebih tahan terhadap krisis bahkan menjadi sektor yang kembali menggairahkan ekonomi dalam negeri pasca pandemi Covid-19 yang lalu.

“Banyak anak muda yang sebenarnya punya ide usaha yang kreatif dan punya prospektif. Namun, karena keterbatasan akses terutama kepada permodalan, kemampuan manajemen, dan strategi pemasaran, ide usaha yang brilian ini tidak berjalan. Oleh karena itulah, program Yang Muda Yang Punya Usaha ini hadir agar ide-ide bisnis cemerlang anak muda Jakarta bisa dikonversi menjadi usaha yang memiliki dampak luas terutama dalam penciptaan lapangan pekerjaan,” ujar Fahira Idris yang sudah membina ratusan UMKM ini. (dwi)