DKI Jakarta

Kastara.ID, Jakarta – Kontingen DKI Jakarta berhasil meraih target dalam penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI, Papua. Berhasil meraih 25 medali emas, 32 medali perak dan 41 medali perunggu, DKI Jakarta berada di peringkat enam di akhir kompetisi.

Chief de Mission(CdM) Kontingen DKI Jakarta di Peparnas XVI, Tedi Cahyono mengatakan, meski belum berhasil menjadi juara umum, namun target masuk 10 besar dan perolehan medali emas berhasil dicapai.

“Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian prestasi yang signifikan. Sebab, di Peparnas XV, DKI Jakarta berada di peringkat 11 dengan 15 medali emas. Bahkan beberapa atlet targetnya perunggu, justru meraih medali emas contohnya di cabang olahraga (cabor) tenis meja tuna netra putri, Nabila,” ujarnya, Senin (15/11).

Tedi menjelaskan, empat atlet penyandang disabilitas DKI Jakarta juga berhasil memecahkan rekor di Peparnas XVI Papua 2021. Tiga atlet memecahkan rekor nasional dan satu atlet untuk rekor Asean Paragames 2017.

Mereka adalah Maria Goreti Sumiyati dan Fajar Budi Pratama dari cabor atletik, Diandra Hasna Fadhillah dan Laura Aurelia Dinda Sekar dari cabor renang.

“Selain mencapai target, juga terjadi pemecahan rekor oleh empat atlet DKI Jakarta di ajang ini,” terangnya.

Menurutnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta akan lebih aktif mengikutsertakan atlet disabilitas binaannya di kompetisi single event maupun multievent khusus disabilitas tingkat internasional.

Selain menambah jam terbang dan memacu prestasi atlet, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta mengincar klasifikasi internasional bagi atlet disabilitas binaannya.

“Klasifikasi internasional bersifat tetap, ketika memperoleh itu tidak bisa diganggu gugat saat bertanding di tingkat nasional. Ini membuktikan ada kebangkitan olahraga disabilitas dan membawa nama baik Jakarta di kancah internasional. Tidak ada atlet yang terlatih, tapi atlet yang selalu berlatih, berlatih dan berlatih,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Dispora akan bekerja sama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta dalam hal pembibitan dan regenerasi atlet disabilitas.

“Kita terus intensifkan koordinasi dengan panti-panti di Jakarta seperti panti daksa, netra dan rungu untuk mendapatkan bibit baru yang lebih muda dan potensial untuk kita bina ke depannya,” tandasnya. (hop)