Ribuan Rumah di Kalsel Terendam Banjir, 21 Ribu Orang Dievakuasi

Kastara.ID, Jakarta – Sebanyak 21.990 jiwa dan 6.346 unit rumah di Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) terendam banjir. Kondisi ini menyusul bencana banjir yang melanda Kalsel sejak beberapa hari lalu. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Djati dalam keterangannya (15/1) menjelaskan, ketinggian air terpantau mencapai 150 hingga 200 sentimeter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan, akses jalan menuju Kota Banjarmasin terputus. Sedangkan warga, korban banjir membutuhkan beberapa kebutuhan mendesak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut, dan peralatan dasar kebencanaan. Saat ini, BPBD Tanah Laut masih melakukan pendataan di lima titik pengungsian warga.

Sementara Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menaikkan status bencana dari siaga menjadi tanggap darurat banjir. Dalam keterangannya (15/1), disebutkan penaikan status lantaran debit air yang tak kunjung surut, bahkan semakin tinggi.

Selain itu pada Kamis (14/1), Gubernur Kalsel Sahbirin Noor telah menerbitkan surat Nomor 360/038/BPBD/2021 tentang peningkatan status siaga darurat menjadi status tanggap darurat. Tidak hanya Kota Banjarmasin, status menjadi tanggap darurat banjir juga berlaku di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Pemkot Banjarmasin telah menyiagakan posko di lima kecamatan dan 52 kelurahan. Selain menjadi lokasi penumpang sementara, posko juga akan menyediakan kebutuhan logistik bagi warga yang menjadi korbam banjir. Posko juga menjadi dapur umum yang menyediakan 1.500 nasi bungkus setiap hari.

Di Kabupaten Balangan, hingga Sabtu (16/1), sebanyak 3.571 rumah terendam banjir. BNPB merinci 931 unit rumah di Kecamatan Halong, 20 unit di Kecamatan Paringin, 576 unit di Kecamatan Juai, 336 unit di Kecamatan Paringin Selatan 336 unit, 836 unit di Kecamatan Tebing Tinggi 836 unit, dan 872 unit di Kecamatan Awayan. (ant)