Formula E

Kastara.ID, Jakarta – DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah ajang Formula E pada tahun 2020 mendatang. Berbagai persiapan untuk menyukseskan penyelenggaraan balap mobil ramah lingkungan tersebut terus dilakukan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihak penyelanggara Formula E telah melakukan survei terkait lintasan yang nantinya akan digunakan untuk ajang balap mobil elektrik (E-Prix) dunia ini pada 8 Juli lalu.

“Pemprov DKI Jakarta mengusulkan dua opsi untuk lintasan. Kedua lintasan tersebut masih berada di sekitaran Monas,” ujarnya, Selasa (16/7).

Syafrin merinci, lintasan pertama yang menjadi opsi untuk balap Formula E di Jakarta dimulai dari Silang Monas Tenggara-Jalan MI Ridwan Rais-Tugu Tani-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Selatan-Wisma Antara-Kedubes AS-Silang Monas Tenggara.

Kemudian, untuk lintasan kedua yang akan dijadikan lintasan balap yakni Silang Monas Selatan-belakang Gambir-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Selatan-Bundaran Patung Kuda-Silang Monas Selatan.

“Dua alternatif itu yang kemarin mereka survei di sana, kemudian mereka akan bawa ke forum penyelenggara,” terangnya.

Menurutnya, sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pihak penyelenggara Formula E terkait lintasan mana yang akan digunakan.

“Kami masih menunggu dari penyelenggara karena masih belum konfirmasi rute yang fix akan digunakan apa, baru setelah itu apa akan pembahasan anggarannya seperti apa,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Formula E adalah ajang balap mobil elektrik (E-Prix) internasional. Untuk sirkuitnya sendiri Formula E menggunakan jalan raya sebagai trek balapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun media sosial terverifikasi menyampaikan, Formula E adalah ajang balap mobil elektrik (E-Prix) pertama di dunia. Dengan tujuan memperkenalkan mobil listrik dan mengurangi emisi karbon melalui balapan yang serupa Formula 1, dilakukan di jalur jalanan dalam kota.

Dari kajian awal atas rencana ini, E-Prix Jakarta berpotensi menghadirkan manfaat ekonomi di ibu kota senilai 78 juta Euro. Diperkirakan 35 ribu penonton baik internasional dan domestik akan menghasilkan transaksi ekonomi sekitar 1,6 juta Euro selama E-Prix berlangsung, baik di industri konsumsi, transportasi maupun akomodasi.

Secara tidak langsung akan berdampak di sektor pariwisata kita juga ikut terangkat. Total nilai liputan media tentang Jakarta setara dengan 15 juta Euro.

“Jakarta akan menjadi sorotan dunia, liputan media asing menggaungkan nama Jakarta, Indonesia ke masyarakat dunia. Kita sejajar dengan kota-kota maju megapolitan lainnya. Insya Allah, semua persiapan bisa berjalan lancar,” ujarnya. (hop)