Categories: Berita

Ketua MPR: Tanpa Persatuan Tak Akan Lahir Indonesia

Kastara.id, Jakarta – Proklamasi itu pendek saja. Pernyataan singkat yang tidak menggetarkan perasaan. Pernyataan itu tidak dipahatkan di atas perkamen dari emas. Kalimat-kalimat itu hanya digoreskan pada secarik kertas dari buku tulis anak sekolah. Aku menyobeknya selembar dan dengan tanganku sendiri menuliskan kata-kata proklamasi di atas garis-garis biru itu.

Bung Hatta juga memiliki kisah tentang pembuatan teks proklamasi. Bung Karno meminta Bung Hatta saja yang membuatnya. “Bahasanya saya anggap yang terbaik,” kata Bung Karno. Lalu Bung Hatta menjawab, “Lebih baik Bung menuliskan, saya mendiktekannya”.

Itulah sebagian isi pidato Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang disampaikan pada sidang Paripurna MPR RI tahun 2016, di Ruang Rapat Paripurna Komplek MPR-DPR-DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8). Pidato itu disampaikan di hadapan anggota MPR RI dan tamu undangan, termasuk Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, dan Wakil Presiden ke-11 Boediono.

Dialog kedua proklamator itu menurut Ketua MPR sangat manis untuk dikenang dan syahdu untuk direnungkan. Mereka saling menghormati, dan mengetahui peran serta kelebihan masing-masing. Mereka saling melengkapi menyatu dan bersatu.

“Keduanya menggambarkan dan mewakili suasana kebatinan seluruh rakyat. Tanpa persatuan tak akan lahir Indonesia. Tanpa persatuan tak akan bertahan Indonesia hingga berbilang abad. Tanpa persatuan tak akan ada kemajuan. Tanpa persatuan tak akan ada keadilan dan kemakmuran bersama. Bersatu, bersatu, bersatu, itu yang dibutuhkan dari dulu, kini, esok hari, hingga seterusnya,” kata Zulkifli.

Pada kesempatan tersebut, Ketua MPR juga mengatakan kuatnya kehendak masyarakat untuk menghidupkan kembali haluan negara. Tujuannya adalah agar kepentingan nasional menjadi lebih terukur, terencana, terwujud, dan tidak terhenti hanya pada saat pidato atau kampanye saja.

Menurut Zulkifli, MPR meyakini pentingnya haluan negara untuk menghindari terjadinya penyelewengan kekuasaan. Karena haluan negara menjadi rambu agar Indonesia tidak goyah dalam menghadapi pergaulan global. Isi dan substansi haluan negara harus menegaskan bahwa sumber daya alam memberi manfaat bagi kemakmuran rakyat. Juga menjadi arah dan visi menuju bangsa yang produktif dan bersaing tinggi. (danu)

Leave a Comment

Recent Posts

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…

Alhamdulilah SK sudah diberikan Imam Budi Hartono

Kastara.Id,Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu  resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi…