Recep Tayyip Erdogan

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menutup dua pangkalan militer strategis yang digunakan oleh Amerika Serikat (AS) di Ankara akibat Washington memperingatkan sanksi atas pembelian senjata Rusia.

Ancaman ini bukan pertama kalinya, Erdogan di masa lalu sudah berulang kali mengangkat ancaman ini, terutama di saat tensi hubungan Turki dan AS memanas.

Untuk diketahui, kedua pangkalan AS itu berada di pantai barat daya Turki, dekat perbatasan dengan Suriah.

Angkatan udara AS menggunakan pangkalan udara di Incirlik untuk menyerang basis ISIS di Suriah. Sementara Pangkalan Kurecik dipakai sebagai stasiun radar utama NATO.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada pekan lalu, menanggapi ancaman sanksi AS, Cavusoglu menegaskan bahwa penutupan pangkalan militer itu bisa direalisasikan.

Turki dibayangi sanksi AS atas keputusannya membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Pada Jumat lalu Turki memanggil duta besar AS setelah Senat mengakui pembunuhan warga Armenia pada tahun 1915 sebagai genosida. RUU genosida Armenia itu tinggal menunggu ditandatangani oleh Presiden Donald Trump.

Armenia mengklaim 1,5 juta orang tewas dalam pembunuhan itu. Namun Turki menyebut jumlah korban tewas tidak sebanyak itu, dan warga mereka juga ikut tewas. (sud)