Pramono Anung

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rokhmin Dahuri mengatakan pernyataan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung tentang larangan Jokowi hadir di Kediri hanyalah sebuah candaan. Rokhmin yakin, di era modern seperti saat ini Jokowi tidak akan percaya dengan hal-hal klenik seperti itu.

Saat menghadiri sebuah acara di Hotel Atlet Century Park Senayan, Jakarta (16/2), Rokhmin meminta candaan yang dilontarkan Pramono tidak perlu dipersoalkan. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menyebut candaan semacam itu memang sering disampaikan. Jika tidak ada candaan atau joke menurut Rokhmin, to long one day menjadi terlalu lama.

Sebelumnya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2), Pramono Anung mengatakan, kemungkinan besar Prsiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan hadir ke Kediri. Pramono yang asli dari Kediri ini menyebut, dirinya telah memberi saran agar Jokowi tidak berkunjung ke kota tempat pabrik rokok Gudang Garam itu berada.

Pramono berdalih demi menjaga keberlangsungan pemerintahan Jokowi. Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP ini khawatir peristiwa pelengseran Abdurahman Wahid atau Gus Dur dari kursi presiden bakal menimpa Jokowi. Pasalnya Gus Dur diketahui dilengserkan beberapa saat setelah berkunjung ke Kediri yang dianggap wingit atau angker.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief membantah anggapan Kota Kediri angker bagi seorang presiden. Pasalnya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berkunjung ke Kediri sebanyak dua kali, tahun 2007 dan 2014. Kenyataannya masa pemerintahan SBY selama dua periode berjalan aman.

Melalui akun twitternya @AndiArief_, ia menduga Pramono sebetulnya mengerti bahwa tidak ada hubungannya antara kehadiran Jokowi di Kediri dengan pudarnya kekuasaan Jokowi. Menurut mantan aktivis 98 ini, Pramono seolah ingin memberikan pesan, kekuasaan Jokowi saat ini sedang mengalami banyak tekanan yang tidak mudah. (ant)