Stunting

Kastara.ID, Jakarta – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat meminta jajarannya bekerja keras menurunkan angka stunting atau kurang gizi kronis di wilayahnya. Pasalnya kasus stunting di beberapa wilayah masih cukup tinggi. Salah satunya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Saat mengunjungi Kabupaten TTS (13/2), Viktor menyebut angka stunting di kabupaten tersebut sebanyak 48 persen. Hal ini sebagai buntut dari angka kemiskinan yang mencapai 28 persen. Politisi Partai Nasdem ini mematok target pada 2021 angka gizi buruk kronis di TTS turun hingga 1 persen. Itulah sebabnya, Viktor meminta semua pihak, baik pemerintah, tokoh agama, lembaga pendidikan dan instansi kesehatan turut berperan menekan angka stunting.

Viktor bahkan meminta para kepala desa membuat langkah trobosan. Salah satunya dengan melarang orang miskin punya anak. Viktor bahkan siap dimarahi siapa pun atas perintahnya itu. Menurutnya, penambahan anak di keluarga miskin hanya akan memperbesar angka kemiskinan. Ia memperkirakan angka kemiskinan bisa ditekan hingga 18 persen jika larangan tersebut diterapkan.

Viktor juga berharap para aparatur daerah turut berperan memotivasi penduduk agar tidak tambah anak. Ia juga meminta lembaga gereja berperan aktif membantu pengendalian pertumbuhan penduduk. Viktor menyebut kelahiran anak di luar nikah atau pasangan tidak sah harus dikendalikan. Jika tidak, Viktor khawatir akan muncul masalah kemanusiaan yang cukup serius. (yan)