Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta, Widyastuti, mengapresiasi kegiatan peringatan Hari Jantung Sedunia 2023 yang diinisiasi Dinkes DKI Jakarta. Terlebih, dalam kegiatan ini, warga diajak menjalani gerakan hidup sehat dengan menurunkan ukuran baju.

“Saya ingin gerakan ini tidak berhenti di sini, tapi jadi kebiasaan hidup baru dengan cek kesehatan, hindari asap rokok, olahraga teratur, kurangi stres, selalu makan buah dan sayuran,” ujarnya, Ahad (17/9).

Menurut Widyastuti, selama ini ada beberapa aspek yang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Salah satunya membuka Pos Binaan Terpadu (Posbindu) yang menyediakan skrining bagi warga usia 15 tahun berupa pengecekan gula dan tekanan baru.

“Itu hal sederhana untuk mendeteksi penyakit, termasuk jantung. Kemudian dikembangkan juga layanan jantung terpadu di RSUD Tarakan sebagai rumah sakit kelas A,” katanya.

Ia berharap, dengan kegiatan ini ada tiga hal yang harus diketahui warga. Pertama warga semakin sadar melakukan gerakan hidup sehat. Kedua, warga mengupayakan skrining sedini mungkin sebelum sakit.

“Ketiga, saat sakit, puskesmas dan rumah sakit di Jakarta siap memberikan layanan terbaik. Semoga derajat kesehatan warga DKI Jakarta semakin bagus,” harapnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia menambahkan, acara ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Jantung Sedunia yang rutin diadakan setiap tahun dengan mengangkat tema kesehatan.

“Tahun ini ada perbedaan. Kita adakan challenge downgrade ukuran bajumu. Ini upaya kreatif untuk mengajak masyarakat yang punya masalah kelebihan berat badan,” terangnya.

Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma menilai, kegiatan ini sangat bagus karena dimeriahkan dengan layanan kesehatan, talkshow serta konsultasi kesehatan jantung.

“Di sini ada gerakan makan buah bersama. Jadi tidak hanya kampanye, tapi ada aksi nyata,“ tandasnya. (hop)