Komisi Penanggulangan AIDS

Kastara.ID, Jakarta – Bidang Penanggulangan dan Layanan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta mengadakan Lokakarya Peran Media Dalam Penanggulangan HIV AIDS secara virtual (16/11). Tujuannya merumuskan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan ke depan dalam rangka penanggulangan HIV AIDS.

Adapun narasumber yang mengisi kegiatan tersebut yakni Ika Meilani Untari, Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta; Bima Agung, Pemimpin Redaksi Beritajakarta sekaligus Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfotik DKI Jakarta; Irma Fauzia, Redaktur Lifestyle Akuratco; Andry F Bobby, ME & Data Analyst, Social Media Campaign Saya Berani; dan Aditya Wardhana selaku Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition.

Dasar program tersebut adalah Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS, di mana KPAP DKI Jakarta harus melakukan koordinasi untuk menyusun strategi penurunan angka HIV AIDS melalui peningkatan kesadaran (awareness) dengan memperluas jaringan promosi tentang pencegahan, pemeriksaan serta penangan ODHIV dan keluarga.

Pemimpin Redaksi beritajakarta.id, Bima Agung yang juga Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfotik Provinsi DKI Jakarta, dalam kesempatan itu menyampaikan, ada banyak cara yang menarik untuk menyosialisasikan informasi atau peristiwa dalam rangka penanggulangan HIV AIDS. Salah satunya melalui beritajakarta.id. Ia menyampaikan, ada banyak fungsi media, salah satunya adalah merubah prilaku konsumen media.

“Lalu apa saja yang dipunya Pemprov DKI Jakarta? Ada beritajakarta.id, ini adalah media berita pelayanan informasi kepada masyarakat, khususnya Jakarta. Ini Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kominfotik sebagai pengelolanya. Pada tahun 2000 kita lahir di Jakarta berbasis internet,” jelasnya.

Beritajakarta.id yang pada tahun ini sudah disertai beritajakarta TV dan video berita memiliki dan bisa membuat berbagai rubrik dan program yang dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi penanggulangan HIV AIDS.

“Pertama ada berita. Informasi, kejadian, peristiwa itu bisa kita olah menjadi berita. Jangan lupa juga berita harus ditunjang foto yang menarik pembaca. Kemudian ada video berita, zaman sekarang orang sudah pegang handphone, smartphone, dan lain sebagainya, ini juga bisa dimanfaatkan dan dikembangkan untuk pencegahan HIV AIDS,” sambungnya.

Selain itu, ada beritajakarta TV yang tidak kalah menarik. Ada berbagai program kreatif yang sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan KPAP DKI, misalnya Program Petantang Petenteng, Ngobrol Tengah Hari, dan lain sebagainya. Pihaknya siap mendukung penuh KPAP dalam penanggulangan HIV AIDS.

Sementara sebagai tambahan informasi, berdasarkan laporan SIHA (Kementrian Kesehatan) sejak Tahun 2005 sampai dengan bulan Juni 2021, Provinsi DKI Jakarta penyumbang pengidap HIV terbesar dari 5 Provinsi di Indonesia, yaitu 72.532 kasus, disusul Jawa Timur 66.903 kasus, Jawa barat 48.320 kasus, Jawa Tengah 41.126 kasus, dan Papua 39.991 kasus.

Dari 72.532 kasus di Jakarta tersebut, 8.033 ODHA meninggal. Yang masih hidup 64.499 orang. Estimasi Kemenkes Tahun 2021 menyebutkan, jumlah ODHA di Jakarta sebanyak 65.916.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan layanan pengobatan HIV AIDS antara lain 192 layanan yesting (132 Rumah Sakit, 45 Puskesmas, 7 Klinik dan 8 Lapas/Rutan), 130 layanan ARV (73 Rumah Sakit, 45 Puskesmas, 5 Klinik dan 7 Lapas/Rutan),  36 Layanan Viral Load (30 mesin TCM dan 6 Mesin Abbott), 1 Layanan Early Infant Diagnose atau EID (1 RS Rujukan, 36 Puskesmas), 98 layanan PTRM aktif lapor, dan penggunaan TLD regimen ART lini 1 sejak tahun 2020. (hop)