Benih Ikan Kerapu

Kastara.ID, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo mendistribusikan bantuan benih sejumlah 80.000 ekor di dua Kabupaten yakni masing-masing di Kabupaten Situbondo sebanyak 40.000 ekor dan Kabupaten Probolinggo sebanyak 40.000 ekor.

Bantuan tersebut diserahterimakan pada kelompok pembudidaya ikan kerapu yang secara ekonomi usahanya terdampak pandemi Covid-19.

Kembali bergeliatnya budidaya ikan kerapu menunjukkan bahwa market demand ikan kerapu terutama di Hongkong China sudah mulai beranjak normal paska wabah Covid-19. Sebelumnya, aktivitas ekspor kerapu telah kembali normal di berbagai sentral produksi budidaya ikan kerapu antara lain di Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Jakarta, Senin (18/5), mengatakan bahwa market ekspor yang kembali normal telah mulai diikuti oleh kembali menggeliatnya aktivitas budidaya ikan kerapu yang dilakukan masyarakat. Menurutnya, ini peluang emas di masa pandemi Covid-19, karena dipastikan akan menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Market yang terbuka, akan memicu geliat aktivitas mata rantai bisnis kerapu di hulu, mulai dari perbenihan, penjualan pakan dan pembesaran. Ini tentu sangat berpeluang untuk menggerakan ekonomi masyarakat pesisir khususnya,” ungkap Slamet.

Slamet menambahkan guna menjamin akses pembudidaya kerapu terhadap suplai benih di masa pandemi Covid-19 ini, Ditjen Perikanan Budidaya melalui UPT terus mendorong stimulus langsung berupa dukungan benih kerapu di sentral sentral produksi.

“Stimulus dalam bentuk dukungan langsung benih ini tujuannya untuk mendongkrak efisiensi produksi, dan diharapkan nanti ada nilai tambah yang optimum diraup para pembudidaya,” pungkasnya.

Sementara Kepala BPBAP Situbondo Nono Hartono mengungkapkan bahwa sebagai pusat pengembangan kerapu hybrid, instansi yang dipimpinnya terus mendorong optimalisasi produksi benih kerapu, khususnya untuk kerapu cantang. Ia mengaku, saat ini ketersediaan hasil produksi di balai dapat mencapai 350.000 ekor benih.

“Saat ini, kami terus berupaya menggenjot produksi benih kerapu cantang karena cenderung kebutuhannya mulai naik. Fokus jangka pendek saat ini yakni untuk kepentingan bantuan langsung bagi para pembudidaya ikan, khususnya yang baru terdampak secara ekonomi. Sepanjang Januari hingga saat ini, kami telah distribusikan bantuan benih sebanyak 250.000 ekor ke berbagai daerah sekitar seperti Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo dan daerah lainnya,” ungkap Nono.

Merujuk pada data trend market demand produk perikanan di negara tujuan ekspor terutama China, pada periode Januari-Februari menunjukkan demand produk perikanan di China terkoreksi tutup seiring penerapan kebijakan lockdown, namun market mulai terbuka sejak Maret 2020. Kondisi ini diharapkan akan normal kembali sehingga pasar ekspor kerapu mengalami kenaikan. (mar)