Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak)

Kastara.ID, Tapaktuan – Penyerahan bantuan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia (HUT RI) dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang kepada Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (Kompak) di Tapaktuan, Aceh Selatan (17/8).

Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala BPSPL Padang kepada Tapaktuan Diving Club (TDC) dan disaksikan secara virtual oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Bupati Aceh Selatan, dan Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (Dir KKHL).

Bantuan Kompak senilai Rp 100 juta tersebut terdiri dari peralatan selam lengkap seperti snorkel, wetsuit, dan tabung oksigen. Tak hanya itu, kelompok juga dibekali dengan peralatan pendukung untuk pemantauan berupa GPS dan kamera bawah air. Jenis bantuan dimaksud sudah berdasarkan pada kebutuhan yang diajukan oleh kelompok dan disesuaikan dengan aktivitas konservasi yang dilakukannya.

Dirjen PRL Aryo Hanggono dalam sambutannya menyampaikan peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 RI yang mengusung tema “Indonesia Maju” menjadi momentum bagi Indonesia untuk memajukan sektor kelautan secara berkelanjutan. Melalui bantuan KOMPAK, KKP berupaya menghidupkan kembali aktivitas ekonomi dan mendorong aktivitas konservasi yang diinisiasi oleh masyarakat sebagai garda depan.

“Pemberian bantuan konservasi ini bertujuan agar masyarakat ikut serta terlibat dan turut serta dalam mengelola kawasan konservasi, tidak hanya pemerintah pusat dan daerah, untuk membantu meningkatkan produktivitas kawasan konservasi yang ada,” tutur Aryo di Jakarta (17/8).

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Aceh Selatan Teungku Amran. Amran mengungkapkan bahwa konservasi tak hanya soal perlindungan dan pelestarian, tetapi juga pemanfaatan yang tetap memperhatikan aspek-aspek yang ada.

Perairan Aceh Selatan merupakan kawasan dengan potensi bahari yang memukau, sebut saja Pulau Dua yang tak kalah indahnya dari pulau-pulau di Maladewa yang mendunia. Surga tersembunyi di serambi Mekkah ini kaya akan terumbu karang dan biota laut beraneka warna. Lumba-lumba, Bumhead Fish, Penyu Sisik, Penyu Hijau, bahkan ikan nemo atau ikan badut bisa ditemui di perairan Aceh Selatan.

Di lokasi serah terima, Kepala BPSPL Padang Mudatstsir memaparkan bahwa TDC merupakan kelompok yang peduli terhadap pelestarian lingkungan. Menurutnya, sejak tahun 2016, TDC telah aktif melakukan rehabilitasi terumbu karang, rehabilitasi kawasan mangrove, rehabilitasi kawasan pesisir, sosialisasi perlindungan hingga pemberdayaan masyarakat di bidang ekowisata.

“Terlebih, area kegiatannya mencakup Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Aceh Selatan sehingga secara tidak langsung memperkuat pengawasan kawasan yang sudah dicadangkan tersebut.” jelas Mudatstsir di Padang.

Ketua TDC May Fendri juga turut menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan akan aktif menjaga KKPD Aceh Selatan sehingga lingkungan dapat lestari. “TDC akan memanfaatkan bantuan untuk program-program yang dijalankan, termasuk untuk penanaman mangrove.” ujar Fendri. (wepe)