Kementerian Pertahanan Amerika Serikat

Kastara.ID, Jakarta – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendorong perdamaian dan penyelesaian konflik terkait masalah di Laut China Selatan saat bertemu pihak Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.

Dalam kunjungan itu, Anderson didampingi Deputy Chief of Mission Heather Variava, Deputy Assistant Secretary of Defense (DASD) Reed Werner, dan Acting Atase Pertahanan Capt (N) Stacey Prescott.

Sementara Panglima TNI didampingi oleh Asistenn Perencanaan Umum, Asisten Operasi, Wakil Kepala Badan Intelijen Startegis TNI, dan Kepala Pusat Kerjasama Internasional TNI.

“Terkait kawasan, kedua pejabat sepakat bahwa Laut China Selatan memiliki nilai strategis, tidak hanya bagi Asia Tenggara, tetapi juga bagi dunia internasional,” demikian dikutip dari keterangan resmi TNI sebagaimana dilansir CNNIndonesia, Jumat (18/9).

Kedua, pembahasan kelanjutan kerja sama yang selama ini telah terjalin antara AS dengan TNI yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Pertemuan tersebut sekaligus memastikan kerja sama akan kembali dilanjutkan, terutama dalam bidang pendidikan.

Ketiga, penanganan pandemi Covid-19, karena hal itu terkait dengan kelanjutan kegiatan dalam hubungan kedua negara.

Keempat, penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di pantai barat Amerika Serikat. Hadi pun menyampaikan keprihatinannya atas bencana di Negeri Paman Sam itu.

Diketahui, konflik di Laut China Selatan terkait dengan klaim wilayah, terutama oleh China berdasarkan nine dash line atau sembilan garis putus-putus yang diakui berdasarkan sejarah.

Akibatnya, teritori negara lain seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, bahkan Indonesia, terdampak. Indonesia sendiri sudah menolak klaim tersebut karena tak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau UNCLOS.

Klaim wilayah itu sendiri membuat kawasan memanas. Amerika Serikat, yang memiliki pangkalan militer di Filipina, unjuk kekuatan. China, yang hubungannya tengah memanas dengan AS, terutama terkait perang dagang, meradang.

China sendiri menebar pengaruh kepada negara kawasan dengan misalnya menawarkan bantuan terkait penanganan pandemi Covid-19. Beberapa kali, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe bertemu Menhan RI Prabowo Subianto. (ant)