Syahganda Nainggolan

Kastara.ID, Jakarta – Genap dua tahun sudah, Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Direktur Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengaku puas dengan pencapaian Anies selama dua tahun ini. Syahganda menilai slogan “Maju Kotanya, Bahagia Warganya” yang diusung oleh Anies buka sekadar jargon.

“Ada komitmen kuat dan realisasi terhadap keadilan sosial dan ramah terhadap warga. Pak Anies itu konsisten membahagiakan warganya bukan hanya jargon. Ini pentingnya seorang pemimpian,” ujar Syahganda yang juga pakar di bidang riset, Jumat (18/10).

Syahganda menjelaskan, di sisi lain, terobosan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies menghasilkan capaian-capaian yang cukup memuaskan.

Salah satunya integrasi moda transportasi yang dilakukan selama ini bisa membuat tingkat partisipasi masyarakat menggunakan transportasi publik meningkat.

“Kemudian, penggunaan sepeda sebagai alternatif moda transportasi agar terjadi reduksi polusi di Jakarta sudah digencarkan secara masif,” terangnya.

Menurutnya, Anies juga sudah berusaha keras mengatasi banjir dengan program naturalisasi sungai dan pembangunan waduk sebagai tampungan atau tandon air.

“Secara kultur Pemporv DKI rutin melakukan kegiatan dan program terkait seni budaya untuk membahagiakan warganya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Jakarta sebagai livable city juga sudah mulai dirasakan masyarakat. Jakarta sedang menuju sebuah lingkungan dan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk beraktivitas yang dilihat dari berbagai aspek baik aspek fisik dan non fisik.

Smart City dalam penggunaan Internet of Things (IoT) maupun Artificial Intelligence (AI) selain untuk memajukan Jakarta juga diimplementasikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan efektivitas pengelolaan kota.

“Dia bisa mem-follow up Jakarta sebagai bagian dari kota dunia. Dari konteks ini Pak Anies maju terus dan mudah-mudahan beliau bisa memaksimalkan dalam waktu tiga tahun ke depan,” kata Syahganda.

Sementara itu, Arsitektur ITB Jehansyah Siregar mengatakan, penataan trotoar di sejumlah lokasi strategis dinilai sudah baik.

Penunjukan kontraktor dalam penataan trotoar di Jakarta dinilai tidak sembarangan, terbukti dengan hasil pengerjaan di lapangan.

“Beberapa ruas itu sudah bagus. Saya juga memperhatikan, kontraktornya tidak sembarangan. Guidingblock itu kualitasnya bagus dan presisi. Kalau pavingnya asal-asalan bisa retak dan patah. Sudah ramah pejalan kaki tinggal diperluas lagi karena DKI itu bukan Sudirman-MH Thamrin saja,” urainya.

Jehan juga menyambut baik capaian peningkatan pada jumlah pengguna moda transportasi, terlebih dengan adanya Jak Lingko. Meski demikian, besar harapan Jehan integrasi moda transportasi di DKI Jakarta berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL bisa lebih dikembangkan dengan cakupan wilayah lebih luas.

“Saya berharap transportasi antarmoda di Jakarta juga semakin baik. Saya kira arahnya sudah bener tinggal menunggu waktu untuk lebih sempurna,” tandasnya. (hop)