Indonesia

Kastara.ID, Jakarta – Yuliannova Chaniago, salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjalani karantina di Natuna, menuturkan bahwa dirinya tidak pernah menjalani tes untuk menentukan ada atau tidaknya infeksi virus corona. Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Wuhan, China ini menyebutkan dirinya sempat bertanya tentang tes corona. Namun petugas menjawab tidak ada tes lantaran tidak sesuai dengan prosedur tetap atau protap.

Yuli yang ikut dievakuasi bersama 238 WNI dari Wuhan mengatakan, sebetulnya ia dan beberapa rekannya sangat berharap menjalani tes laboraturium. Hal ini guna memastikan mereka benar-benar bebas dari paparan virus corona. Namun mereka tidak mendapatkannya.

Hal serupa disampaikan Sasa, salah seorang WNI yang menjadi awak kapal pesiar Diamond Princess yang semula diduga terinfeksi virus corona. Saat berbicara kepada wartawan ABC News, Hellena Souisa, Senin (17/2), Sasa menyebut dirinya sama sekali belum pernah menjalani tes atau pengecekan. Bahkan hingga dua pekan setelah kapal yang ditumpanginya bersandar di Yokohama, Jepang.

Pengakuan Sasa ini berbeda dengan pernyataan Direktur Pemantauan dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI Vensya Sitohang yang menyebut 78 WNI yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess dalam kondisi sehat. Saat memberikan keterangan di Kantor Staf Kepresidenan, Rabu (17/2), Vensya memastikan para WNI telah usai menjalani masa observasi sehingga tidak memerlukan perlakukan khusus.

Sementara dr Fathiyah Isbaniyah dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan, ada dua prosedur yang harus dilalui sebelum seseorang dinyatakan bersih dari virus corona. Pertama, menurut Fathiyah adalah kategori orang dalam pemantauan yang tidak perlu dilakukan pemeriksaan swab. Namun orang dalam pemantauan diperbolehkan diisolasi di rumah dan wajib terus dipantau.

Kedua adalah kategori orang atau pasien dalam pengawasan. Pasien kategori ini akan langsung menjalani pemeriksaan swab virus corona. Pasien kategori pengawasan biasanya ditandai dengan gejala radang paru-paru, atau gejala gangguan pernafasan ringan atau berat, dan pernah atau baru pulang dari Wuhan.

Fathiyah menyebut para WNI yang dikarantina di Natuna tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut. Itulah sebabnya mereka dinyatakan sehat meski tanpa melalui tes. (ant)